Habis Modal, Petani Keramba Waduk Darma Harap Bantuan Pemerintah
KUNINGAN - Kematian masal ikan keramba di perairan Waduk Darma tahun ini tergolong paling parah sehingga membuat para petani mengalami kerugian sangat besar. Hal ini pun membuat sebagian besar para petani keramba mengaku stress karena kehabisan modal sehingga sangat mengharapkan adanya bantuan dari pemerintah. Seperti dikeluhkan Sambas, kematian ikan secara masal kali ini menyebabkan dia harus mengalami kerugian mencapai Rp 400 juta. Permasalahan lainnya adalah, dia pun kini masih menanggung hutang ke bank hingga 1,5 tahun ke depan dengan cicilan per bulan mencapai Rp 7,5 juta. \"Kalau hanya untuk hidup dan menyekolahkan anak, kami masih mampu dengan usaha lain jika memang terpaksa harus gulung tikar. Namun permasalahannya adalah kami juga harus membayar hutang ke bank. Sehingga satu-satunya jalan adalah kami harus bangkit menjalankan usaha ini lagi agar bisa kembali memenuhi kewajiban kami ke bank,\" ujar Sambas. Namun, Sambas dan para petani lain mengaku sudah bingung mencari permodalan ke mana lagi selain mengharapkan bantuan dari pemerintah Kuningan. Karena untuk meminjam lagi ke bank tentu akan sulit karena masih mempunyai tunggakan. \"Kami sangat mengharapkan bantuan dari pemerintah untuk memberikan pinjaman lunak agar kami bisa kembali menjalankan usaha ini. Kami yakin usaha perikanan ini masih sangat menjanjikan dan kejadian hari ini adalah musibah yang tidak ada seorang pun yang menginginkannya,\" ucap Sambas. Meski demikian, Sambas mengaku telah mendapat keringanan dari pihak bank yang memberikan kredit pinjaman atas musibah yang dialaminya tersebut. Yakni ada kebijakan penangguhan pembayaran cicilan hingga batas waktu yang tidak ditentukan sekaligus menghilangkan bunganya. \"Meski demikian, yang namanya hutang kan harus dibayar. Saya dan para petani keramba yang lain mempunyai permasalahan yang sama dengan bank, dan satu-satunya jalan untuk bisa membayarnya adalah dengan kami kembali menjalankan usaha ini,\" kata Sambas sembari berharap keinginannya tersebut mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten Kuningan. (taufik)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: