Cuaca Terik, Hanya Bau Wangi yang Bersebaran
Perjalanan Umrah Ramadan dan Lebaran Radar Cirebon Group Bersama Salam Tour (6) Suhu udara Kota Makkah mencapai 42 derajat celcius. Kadang lebih dari itu. Dengan aktivitas padat dan sesaknya manusia, secara alami keringat bercucuran. Seperti layaknya keringat, bau kurang sedap menjadi bagian. Laporan YUSUF SUEBUDIN, Mekah NAMUN, berbeda di kota suci ini. Percayalah, keringat Anda di sini tidak berbau. Bulir-bulir air keringat memang keluar, tapi tidak berbau. Jutaan manusia silih berganti berdesakan di Masjidilharam, khususnya di Kakbah. Manusia dari berbagai suku, ras dan negara. Tidak juga dirasakan bau keringat. Hanya bau wangi yang bersebaran. Kota Makkah penuh dengan barokah dan kebaikan. Terlebih Masjidilharam yang di dalamnya ada rumah Allah SWT. Jutaan manusia di bulan Ramadan ini, berebut untuk dapat bertawaf dan salat di masjid dengan ganjaran pahala dikalikan 100 ribu kali lipat dari masjid biasa ini. Suhu udara cukup terik. Bahkan, untuk wilayah III Cirebon berlebihan dengan 42 derajat celcius. eskipun ruangan di Masjidilharam sejuk karena alat pendingin di mana-mana, namun, suasana alami di luarnya tidak dapat diminamilisir panasnya. Termasuk ruang terbuka seperti Kakbah. \"Panasnya luar biasa. Semoga kuat menjalaninya,\" ujar jamah sekamar dengan saya, Pudin Tahari, warga Desa/Kecamatan Pabuaran Kabupaten Cirebon. Terlebih, fisik Pudin Tahari tidak lagi muda. Usianya mencapai 70 tahun. Perluasan dilakukan pihak Arab Saudi. Masjidilharam dibangun enam lantai dengan areal bertambah. Demi perluasan tersebut, ratusan bangunan di sekitarnya dibongkar. Saat saya berkunjung ke Makkah, pembangunan masih berjalan. Menurut keterangan otoritas Masjidilharam, targetnya saat musim haji perluasan sudah bisa dipakai penuh. Agar mampu menampung jutaan jamaah haji. Meskipun, sejatinya tetap saja penuh. Hal ini terlihat di bulan Ramadhan. Saat shalat jumat, lantai enam sudah bisa digunakan. Meskipun alat pendingin belum jalan. Kebetulan saya salat jumat di lantai enam Masjidilharam. Seusai salat jumat, lautan manusia bertebaran. Bisa dibayangkan saat musim haji. Sepanjang perjalanan saya penasaran dengan fenomena keringat yang tak berbau di Makkah. Demi mendapatkan kepastian, saya sengaja mendekati jamaah dari berbagai negara dengan ragam bau tubuh masing-masing. Semacam penelitian sederhana. Hasilnya, meskipun baju basah karena keringat, saya tidak mencium bau kurang sedap. Semua standar saja. Basah memang, tapi tidak mengganggu hidung. Bahkan, bagi yang pakai parfum, bau wangi semerbak tercium jelas. “Di Makkah keringat tidak bau karena udara lembab. Pakaian tiga hari tidak ganti masih nyaman,\" ujar Direktur Utama Salam Tour Ustadz H Dede Muharam Lc kepada Radar, Jumat (17/6). Saya melakukan penelitian pribadi. Sengaja tidak mandi dua hari, hehe.. Dengan aktivitas yang sangat berkeringat sepanjang dua hari itu, baik pakaian yang dikenakan maupun badan, tidak merasa lengket dan bau. Pernyataan dari jamaah lain pun demikian. Meskipun secara ilmiah karena kelembaban udara yang menyebabkan hal itu terjadi, sebagai muslim yang percaya dan yakin bahwa semua terjadi atas kehendak Allah SWT, hal ini karena keberkahan kota suci Makkah. Dengan karunia diberikan udara lembab, jamaah dapat beribadah dengan nyaman. Tanpa terusik bau keringat yang menyengat. Tapi, kelembaban itu membuat saya dan jamaah lain mengalami kekeringan. Khususnya di area bibir. Pecah-pecah dan sampai ada yang mengeluarkan darah. Ini semua ujian. Sama halnya anak sekolah. Kalau mau masuk sekolah favorit, harus lulus ujian dan memiliki nilai bagus. Jamaah umroh juga harus di uji. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Ankabut ayat 2-3 yang artinya: \"Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan mengatakan kami telah beriman, sedang mereka belum diuji?\". Ujian beragam macamnya. Jalani semua dengan ikhlas dan sabar. Meskipun keringat bercucuran dan keluh kesah berhamburan, dengan sikap menerima dan tetap berusaha berdoa, InsyAllah akan datang harum semerbak. Seperti halnya keberkahan yang Allah SWT berikan kepada Kota Makkah dan Madinah. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: