Baru Pertama, Puluhan Tim Ikuti Festival Obrog

Baru Pertama, Puluhan Tim Ikuti Festival Obrog

MAJALENGKA - Ada aktivitas rutin yang dilakukan warga Majalengka dan sekitarnya setiap Ramadan untuk membangunkan orang sahur, yang dikenal dengan sebutan obrog. Mulanya obrog digelar denga sarana yang cukup sederhana, berbekal kentongan dan perkakas lain yang bisa menimbulkan bunyi ketika ditabuh. Namun seiring kemajuan zaman, aktivitas ngobrog terus berkembang menjadi lebih modern, bunyi-bunyian sederhana dari alat dan perkakas pukul kemudian berubah menjadi alunan musik yang merdu. Bahkan di setiap kampung antar grup obrog satu dengan lainnya saling bersaing menampilkan pertunjukan dan musik merdu untuk menarik simpati warga. Momen rutin lain yang dilakukan tim obrog adalah ngobrog siang. Mereka berkeliling kampung untuk “mengamen” ke menjelang akhir Ramadan. Warga biasanya antusias dan sukarela menyawer sebagai balas jasa karena sudah ikut membantu membangunkan tidur ketika sahur sepanjang Ramadan. Untuk tahun ini, ngobrog siang sejumlah regu sepertinya bakal memperoleh pendapatan yang lebih. Sebab beberapa regu obrog yang mewakili masing-masing kecamatan mendapat saweran yang cukup lumayan dari Bupati Majalengka H Sutrisno SE MSi dan pejabat lainnya ketika mengikuti festival obrog di Alun-alun Majalengka, Jumat (17/6). Festival tersebut merupakan rangkaian dari program meramaikan suasana bulan Ramadan. Lomba seperti itu baru pertama kali dilaksanakan hingga level kabupaten. Sehingga regu obrog berlomba-lomba mempertontonkan permainan terbaik agar mendapat saweran yang lumayan, serta mendapat hadiah karena peserta terbaik dinilai tim juri. Bupati Sutrisno mengatakan aktivitas membangunkan sahur kedepanya akan dikembangkan jadi ikon pariwisata di bidag kesenian, sebab dia menilai jika obrog merupakan warisan leluhur di Majalengka yang biasa dilakukan ketika bulan Ramadan. “Kita sengaja mengkonteskan para regu pemain obrog ini, untuk memberikan apresiasi dan menjaga kelangsungan tradisi agar kesenian obrog ini bisa terus tumbuh dan hidup di seluruh lingkungan masyarakat Majalengka saat memasuki bulan puasa,” pungkasnya. (azs)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: