Casa Azzurri, ”Rumah” Timnas Italia di Euro 2016, Akses Mudah, Terbuka untuk Semua
Setiap major tournament yang diikuti Italia sejak Piala Dunia 1998, FIGC (Federasi Sepak Bola Italia) selalu membuat Casa Azzurri. Bukan sekadar media center bagi jurnalis peliput, tapi juga menjadi pusat informasi. Laporan : Mohammad Ilham, Montpellier - Perancis JARAK Parc des Expositions, Perols, memang lumayan jauh dari pusat kota Montpellier. Butuh 20 menit perjalanan menggunakan mobil. Itu dengan catatan tanpa macet. Tapi, tak sulit menuju ke sana karena ada trem yang menghubungkan dari tengah kota ke Parc des Expositions. Nah, di Parc des Expositions itulah FIGC mendirikan Casa Azzurri. ”Kami memulai Casa Azzurri dari Prancis pada Piala Dunia 1998 dan kini kami kembali ke Prancis,” kata Patricia Girelli, staf Casa Azzurri, kepada Jawa Pos (Radar Cirebon Group) yang berkunjung ke sana. Ini pengalaman kali kesekian Jawa Pos berkunjung ke Casa Azzurri. Sejak Piala Dunia 2006 di Jerman hingga terakhir Piala Dunia 2014 di Brasil. Dari sekian pengalaman itu, bisa dibilang kali ini Casa Italia cukup terbuka bagi publik. Apalagi dibandingkan dengan di Brasil. Di Brasil, Casa Azzurri didirikan di Porto Real Resort, tepat di jalan raya besar yang menghubungkan Mangaratiba dengan Rio de Janeiro. Dari Rio, Mangaratiba yang merupakan base camp Timnas Italia saat itu berjarak sekitar 100 kilometer. Dari Mangaratiba, ke Casa Italia masih harus menggunakan taksi selama 30 menit perjalanan. Hanya taksi satu-satunya transportasi. Sudah begitu, berada di resort yang tertutup serta hanya wartawan asal Italia dan ID khusus dari FIFA saja yang bisa mengakses. Tentu saja berbeda jauh dengan saat Euro 2012 di Polandia-Ukraina. Kala itu Casa Azzurri didirikan di Polonia, Krakow. Tidak hanya wartawan yang memiliki ID card dari UEFA dan akreditasi Casa Italia yang boleh masuk. Wartawan dengan hanya berbekal ID dari media masing-masing juga boleh masuk. Nah, Casa Azzurri di Montpellier tidak jauh beda dengan di Krakow empat tahun lalu. Terbuka, santai, dan tidak ada pengalawan ekstraketat. Bahkan, hanya ada satu petugas keamanan di pintu masuk. Di gerbang menuju parkir malah tidak ada. Selain media yang memiliki akreditasi dari UEFA dan dari FIGC, fans juga bisa masuk dan mengakses Casa Azzurri. Mereka bisa melihat-lihat dan menikmati fasilitas yang ada. Hanya, tentu saja, fans yang mendapatkan undangan atau telah mendaftar sebelumnya. Suasananya santai. Ruangannya luas. Selain ruang kerja media, juga ada kantin, restoran, lobi buat tamu, panggung besar di ruang depan, dan ruang konferensi pers. Kemudian, jarak antara Casa Azzurri dengan lokasi latihan Timnas Italia juga tidak jauh. Meski, satu-satunya akses adalah dengan taksi. Sebab, tidak ada jalur trem yang menghubungkan dua area tersebut. Lokasi latihan ada di pusat pelatihan Bernard-Gasset, milik klub Montpellier. Fasilitasnya lengkap. Luasnya 11 hektare. Ada empat lapangan rumput, empat lapangan sintetis, dan memiliki fasilitas penunjang seperti ruang medis, analisis video, dan ruang pertemuan. Timnas Italia sendiri menginap di Hotel Courtyard-Marriott, pusat Kota Montpellier. Hanya perlu berjalan kaki 10 menit dari Stasiun Montpellier Saint-Roch. Pengamanannya tidak terlampau ketat. Hanya empat polisi di pintu depan dan empat di pintu belakang. ”Saya dari kemarin selalu ke sini. Polisinya baik-baik. Selama pemain tidak merasa terganggu dan mau, kami tak pernah diusir ketika meminta tanda tangan atau foto bareng,” kata Joel Deslandes, pria asal Montpellier yang mengaku fans Juventus. (*/ca)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: