PKS Curi Start, Dukung Satori Jadi Bupati Cirebon
SUMBER – Meski pelaksanaan pemilihan umum kepala daerah (pemilukada) masih dua tahun lagi, tapi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sudah melakukan sejumlah aktivitas politik. Salah satunya menjaring bakal calon bupati dan wakil bupati. Ketua DPD PKS Kabupaten Cirebon, Junaedi ST mengatakan, sebagai partai politik, PKS harus senantiasa menyiapkan diri dalam berbagai momentum politik. Momentum ada di depan mata adalah pemilukada Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Cirebon yang dilaksanakan secara bersamaan di tahun 2018 mendatang. Tidak hanya itu, daerah tetangga, seperti Kota Cirebon, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Majalengka dan 14 kabupaten/kota di Jawa Barat lainnya, melaksanakan hal yang sama. “Artinya, tidak ada istilah minta bantuan daerah tetangga. Kita harus mampu dengan kemampuan kita sendiri. Makanya, harus dipersiapkan sejak dari sekarang,” tuturnya saat menyampaikan sambutan pada acara buka puasa bersama di Kantor DPD PKS Kabupaten Cirebon, kemarin (22/6). Proses yang tengah dijalan saat ini adalah sosialisasi dan penjaringan bakal calon pemimpin masa depan, khususnya dari internal PKS. Kemudian, pengurus DPC harus melakukan musyawarah dengan pengurus ranting untuk mengusulkan lima orang bakal calon. “Nanti, sesuai dengan jadwal, usulan tersebut bisa disampaikan,” imbuhnya. Berkaca pada pengalaman perhelatan dua pemilukada sebelumnya, PKS nyaris menang dan nyaris menjadi juru kunci. Pengalaman ini, harus menjadi pelajaran yang amat berharga agar pemilukada mendatang. “Tidak nyaris lagi, tapi, pasti menang. Makanya, kita harus benar-benar mengusung kader yang benar-benar siap dan sudah melakukan kerja-kerja politik sedari sekarang,” terangnya. Diakuinya, saat ini sudah ada kader PKS yang sudah melakukan hal tersebut, yakni H Satori. Tentu saja, hal ini harus disambut secara positif, tanpa harus mengecilkan semangat bakal calon lainnya. “Kita harapkan muncul calon dari PKS yang mampu memenangkan pemilukada,” ucapnya. Sementara, secara pribadi, Satori mengaku tengah melakukan tahap penjajakan politik. Ibarat kendaraan, dia ingin antara sopir dan kondektur harus sinergi. Setelah itu, baru menyiapkan kendaraan. “Pengalaman yang sudah-sudah, kendaraan sudah ada, tapi sopir dan kondekturnya tidak padu, sehingga penumpangnya pun merasa waswas. Saya tidak ingin hal tersebut terjadi lagi dalam Pemilukada 2018 mendatang,” ucapnya. Sebagai kader, pihaknya menyatakan kesiapannya jika PKS memberikan mandat untuk dicalonkan sebagai kepala daerah Kabupaten Cirebon mendatang. “Baik finansial maupun pemetaan suara sudah mulai digalakkan, karena sudah saya niatkan sejak awal,” tandasnya. (jun)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: