Subardi Punya Hak Istimewa
Paling Berpeluang Dapat Mandat DPP KEJAKSAN - Aksi cowboy kembali ditunjukkan bacawalkot PDIP, Ayi Nadjib. Setelah menyerang Edi, kali ini pria dengan nama asli Rd Muh Nurhusein Nadjib itu mengarahkan telunjuknya ke Wali Kota Cirebon incumbent, Subardi SPd. Kepada Radar, Ayi Nadjib mengatakan, bakal calon dari PDIP sebenarnya bukan lagi 8 atau 9, tetapi yang ada justru 10 orang. Selain Edi Suripno sebagai bacawalkot tambahan, yang kesepuluh adalah Subardi. Menurut Ayi, Subardi memiliki hak istimewa berupa penugasan dari DPP. Oleh karena itu, Subardi punya peluang besar untuk mendapatkan mandat dari DPP PDIP melalui jalur penugasan, untuk kembali diusung, bukan sebagai wali kota tetapi wakil wali kota. “Jangan salah lho, Subardi itu punya hak istimewa. Termasuk kewenangan merekomendasikan nama yang dianggap layak menjadi calon wali kota. Karena itu, kita meminta Subardi jangan berlindung di balik penugasan,” tegasnya. Sementara, pengamat politik, Gunadi Rasta SH MH justru menilai berbeda. Baginya, masyarakat tidak akan mengulangi kesalahan ketiga kalinya. Di bawah kepemimpinan Subardi periode pertama hingga kedua, tidak ada pembangunan yang berkesan. “Masyarakat sudah jenuh, ingin mencari sosok lain di luar Subardi,” tegasnya. Pernyataan ekstrem justru dilontarkan anggota DPRD non aktif dari Partai Bulan Bintang (PBB), H Achmad Djunaedi MBA. Menurutnya, Kota Cirebon sebenarnya tidak perlu lagi ada wali kota atau wakil wali kota, cukup hanya dipimpin sekda. “Ada tidaknya wali kota sama saja tidak ada perubahan signifikan. Cukup sekda saja semua pemerintahan berjalan,” pungkasnya. (abd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: