Ratusan Hektare Tambak Bandeng Ikut Kena Banjir Air Pasang
LOSARI - Warga Desa Ambulu, Kecamatan Losari sampai detik ini masih diliputi rasa cemas. Pasalnya, bencana banjir air pasang masih menjadi momok menakutkan, mengingat air kiriman dari laut kapan waktu bisa menggenangi pemukiman warga. Berdasarkan pantauan Radar kemarin sore, warga setempat sudah mulai ancang-ancang menanti kedatangan air pasang. Di muara sungai, air sudah mulai menggenangi galangan perahu. Kemudian, saluran air yang menuju ke laut sudah mulai mendekati bibir tanggul. “Kalau begini, biasanya malam hari air sudah mulai naik,” ujar Ahmad, warga setempat, Jumat (1/7). Puncak kenaikan air pasang, biasanya pada pukul 23.00 atau 24.00. Lalu, menjelang dini hari air sudah mulai surut. “Kalau sudah banjir, separuh Desa Ambulu akan terendam,” imbuhnya. Pada pekan ini, banjir air pasang yang melanda Desa Ambulu dimulai sejak Senin (26/6) lalu. Tinggi air laut yang masuk ke pemukiman warga sekitar 40 cm sampai dengan 50 cm. Kondisi banjir semakin parah, saat air pasang ini terkontaminasi dengan limbah cair rumah tangga yang menggenangi saluran air pembuangan warga. “Kami khawatir, jika kondisi ini terus berlanjut akan menjadi penyebab penyakit” paparnya. Bencana ini, tidak hanya mengganggu aktivitas dan kesehatan warga. Banjir air pasang ini juga menenggelamkan ratusan hektare tambak bandeng. Tambak bandeng terlihat seperti lautan. Hal ini membuat ladang usaha warga pun terganggu. Apalagi, bandeng yang sudah mereka pelihara beberapa bulan, sebentar lagi akan panen. “Biasanya, 1 hektare tambak bisa menghasilkan 7 kuintal, kini paling hanya 1 sampai 2 kuintal saja,” keluh Dirman, warga Desa Ambulu yang lain. Melihat kondisi masyarakat Ambulu yang cukup memprihatinkan dalam menghadapi bencana banjir air pasang, Camat Losari H Imam Supriyadi SSos mengatakan, sudah melaporkan kondisi ini kepada Pemerintah Kabupaten Cirebon melalui Dinas Sosial. Dia juga sudah berkoordinasi dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) guna memasukkan program penanggulangan banjir air air pasang sebagai skala prioritas tahun depan. “Alhamdulillah, laporan kami sudah direspons. Mereka datang untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan dalam waktu dekat akan turun,” katanya. Kemudian, pihaknya pun sudah melakukan koordinasi dengan Puskesmas Losari guna memberikan penanganan kepada warga yang terserang penyakit, seperti gatal-gatal dan lainnya. “Puskemas akan menangani masyarakat yang sakit,” imbuhnya. Terpisah, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi, bencana banjir air pasang di Desa Ambulu, Kecamatan Losari masih terus berlangsung sampai pekan mendatang. Menurut Forecaster BMKG Jatiwangi, Ahmad Faa Iziyn, siklus air pasang yang biasa terjadi setiap tahun, nampaknya volumenya tengah meningkat akibat pemanasan global. “Makanya, jika air pasang naik, akan sampai menggenangi pemukiman warga,” singkatnya. (jun)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: