Sulit Nyeberang, Akhirnya Pilih Jalan Tikus

Sulit Nyeberang, Akhirnya Pilih Jalan Tikus

DITUTUPNYA  U-Turn oleh pihak kepolisian membuat pemotor, khususnya pengendara lokal kesulitan untuk memutar arah. Akhirnya mereka memilih menggunakan jalan tikus sebagai jalan alternatif agar tidak terlalu jauh untuk memutar arah. Sejumlah jalan yang menjadi pilihan para pengendara sepeda motor adalah jalan tikus di Kecamatan Widasari dan Kecamatan Bangodua. Banyaknya pengendara sepeda motor yang mencari jalur alternatif ini juga dimanfaatkan oleh sebagian warga yang akhirnya mengais rezeki dengan membantu pemotor menunjukkan jalan alternatif yang tidak macet. “Daripada lewat jalan pantura yang sudah padat pemudik, mending lewat jalan tikus. Memang ada u-turn yang dibuka, tapi kan jaraknya jauh. Sementara kami kan dikejar waktu,\" ujar Tris (40), warga Desa Tukdana, kemarin. Senada, warga lainnya, Oji (30) memilih menggunakan jalan tikus sebagai akses utama dalam beraktivitas. Mengingat jalan pantura sudah dipadati oleh para pemudik. “Ya mending bayar Rp1.000 pada warga yang menunjukkan arah jalan tikus, daripada harus mencari putaran yang jauh,” ucapnya. Sementara, salah satu warga Widasari yang menunjukkan jalan alternatif pada pemotor mengaku selain membantu pengendara sepeda motor dalam beraktivitas, ia dan teman-temannya juga bergantian menjaga setiap jalan tikus. Bahkan dalam sehari, ia mendapat Rp30 ribu dari pengguna jalan. “Kami sih tidak meminta tapi kadang pengendara berinisiatif kasih uang. Yang jelas niat kami membantu pengendara mendapat jalan alternatif tanpa harus melewati pantura,” ujarnya. (oni)        

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: