Dampak Bom Solo, Polres Cirebon Langsung Perketat Pengamanan

Dampak Bom Solo, Polres Cirebon Langsung Perketat Pengamanan

CIREBON -  Bom bunuh diri yang meledak di Mapolresta Solo mengingatkan pada bom serupa yang meledak di Mapolresta Cirebon, tahun 2011 silam. Hal itu yang membuat kepolisian di wilayah Cirebon langsung melakukan pengamanan ekstra ketat usai peristiwa bom di Mapolresta Solo, Selasa pagi (5/7). Apalagi, menurut catatan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), Cirebon dan sekitarnya masuk dalam zona merah gerakan terorisme. Wakapolres Cirebon Kabupaten,  Kompol Eka Yekti Hananto Seno, Selasa (5/7), mengatakan pihaknya langsung memperketat keamanan di Mapolres dengan menerjunkan empat personel bersenjata lengkap. \"Empat personel bersenjata di bagi shift jaga, untuk mengamankan Mapolres juga asrama polisi,\" katanya. Menurut Eka Yekti, penjagaan itu dibagi, dimana setiap pergantian ada empat personel yang menjaga. Selain itu pihaknya juga lebih memperketat kendaraan yang masuk ke Mapolres dengan melakukan pemeriksaan, agar tidak kecolongan. \"Pemeriksaan kendaraan yang masuk juga diperketat,\" ujarnya. Bahkan, menurut Eka Yekti, penjagaan di polsek-polsek juga diperketat.  \"Ya di setiap polsek juga diperketat lagi,\" katanya. Seperti diketahui, seorang pelaku bom bunuh diri tewas setelah meledakkan diri di halaman kantor Mapolresta Solo, Jawa Tengah, sekitar pukul 07.35, Selasa (5/7). Polisi menyatakan bahwa terduga pelaku bom bunuh diri tewas di tempat akibat ledakan bom dan seorang petugas polisi terluka ringan. Pelaku sempat disapa oleh petugas polisi di pintu masuk, tetapi pelaku memaksa masuk ke halaman Polres dengan alasan ingin ke kantin dan kemudian meledakkan diri. \"Yang bersangkutan diketahui menggunakan sepeda motor dan meledakkan diri,\" kata Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Boy Rafli Amar. Sampai pukul 11.00 WIB, aparat kepolisian masih melakukan penjagaan ketat di lokasi ledakan. (bs/red)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: