Menpar Arief Yahya: Hari ke-2, Hari Piknik dan Wiskul

Menpar Arief Yahya: Hari ke-2, Hari Piknik dan Wiskul

JAKARTA - Hari pertama Lebaran di kampung halaman 100 persen hari keluarga dan silaturahim. Itu agenda tahunan yang sudah mentradisi dan tidak boleh diganggu gugat. Pagi ini, 7 Juli 2016, hari ke-2 Lebaran, saatnya piknik dan wisata kuliner (wiskul). \"Kalau sedang kesulitan ide? Googling aja ke #PesonaLebaran(kota) atau #PesonaKuliner(kota),\" sebut Menpar Arief Yahya yang juga sedang mudik di Banyuwangi, Jawa Timur. Tinggal di mana lokasi kota Anda berada, ganti (kota) itu dengan nama kota terdekat tempat Anda berada. Misalnya, sedang mudik ke Banyuwangi, Jogja, Solo, Semarang, Malang, Surabaya, Kudus, Jepara, Tegal, Pekalongan, Magelang, Madiun, Bojonegoro, Bandung, Banten, Sukabumi, Tasik, Corebon dan 40 kota lainnya di Indonesia. Termasuk di luar Jawa, seperti Medan, Palembang, Padang, Lampung, Bintan, Kepri, Riau, Jambi, Manado, Bali, Lombok, Labuan Bajo, Makassar, Morotai, Wakatobi, dan lainnya. Satu hal yang diharapkan Menpar Arief Yahya, jangan lupa share hasil eksplorasi Anda ke media sosial. Bisa via Facebook, Twitter, Google+, Instagram, Pinterest, Youtube, dan semua platform medsos. \"Berbagai kebahagian, berbagi info, berbagi pengalaman itu akan menginspirasi banyak sahabat di hari raya,\" kata Mantan Dirut PT Telkom yang dipercaya Presiden Jokowi menangani Kemenpar ini. Arief Yahya juga mengingatkan, soal manajemen sampah di semua destinasi wisata. Pastikan semua pengelola untuk mengurus sampah dengan baik, jangan biarkan berserakan di mana-mana, jangan merusak suasana dengan pemandangan yang tidak sedap dan aroma yang membuat bete. \"Tetapi masyarakat juga mohon buang sampah di tempatnya, itu akan sangat menginspirasi pengunjung yang lain! Malu, kita bangsa besar, jika tidak bisa mengurus hal kecil seperti sampah,\" ungkap Arief Yahya. Orang-orang Indonesia jika beraktivitas ke Singapore juga bisa tertib, bahkan cenderung sangat taat aturan. Tidak buang sampah sembarangan, tidak meludah sembarang tempat, tidak merokok di lokasi yang mengganggu hak publik, dan serba tertib. \"Di negeri sendiri, di objek wisata sendiri, mestinya juga bisa tertib. Saya yakin bisa, jika kita saling mengingatkan. Bukankah kebersihan adalah sebagian dari iman?\" tuturnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: