Balong Dalem Jalaksana Jadi Wisata Alternatif

Balong Dalem Jalaksana Jadi Wisata Alternatif

KUNINGAN- Selama libur Lebaran, sejumlah objek wisata di Kabupaten Kuningan dibanjiri pengunjung. Tak hanya warga lokal saja melainkan juga dari daerah tetangga seperti Majalengka, Cirebon, dan Indramayu. Kendati tidak ada perubahan signifikan di kawasan wisata yang ada di Kota Kuda terutama fasilitas dan sarana bermainnya, rupanya tetap saja menjadi lokasi favorit masyarakat untuk menikmati liburan. Hal ini disebabkan cukup terjangkaunya tiket masuk ke beberapa objek wisata seperti Linggarjati, pemandian air panas Sangkanurip, Cibulan, Balong Dalam, Sidomba Talaga Remis, kolam ikan Cigugur serta Waduk Darma. Bahkan di hari ketiga libur Lebaran, jumlah pengunjung yang datang ke Waduk Darma mencapai 9.000 orang. Mayoritas berasal dari wilayah sekitar dan juga Cikijing, Kabupaten Majalengka. Angka kunjungan wisatawan juga dicatat cukup tinggi di kawasan Linggarjati. Jumlah pengunjung yang menikmati objek wisata ini lebih dari 10 ribu orang. Untuk Cibulan sendiri, setiap harinya lokasi wisata yang menawarkan sensasi dicium ikan dewa ini, dan petilasan Prabu Siliwangi berupa sumur tujuh tersebut didatangi ribuan pengunjung serta peziarah. Sementara di hari keempat libur Lebaran, jumlah pengunjung ke objek wisata Balong Dalem, Desa Babakanmulya, Kecamatan Jalaksana, tidak terlalu padat. Objek wisata yang dikelola PDAU ini menawarkan suasana udara yang sejuk, kerimbunan pohon, dan kolam dengan dua sepeda air serta balon air seperti kurang menarik bagi wisatawan. Akses jalan yang cukup kecil dan minimnya promosi membuat pengunjung Balong Dalem tidak seramai Cibulan. Padahal di tempat ini, pemerintah sudah membangun gazebo dan resort yang bisa disewa pengunjung. Salah seorang pengunjung, Aan Suryani mengaku, kedatangan ke tempat itu untuk menghadiri reuni alumni SMPN Jalaksana angkatan 1986 sekalian rekreasi. Dia yang membawa kedua anaknya sempat kaget melihat berubahnya Balong Dalem. Namun dia mengkritik kalau objek wisata ini kurang dilengkapi sarana bermain untuk anak-anak. “Tempatnya sih adem dan nyaman karena banyak pohon besar. Tapi pengelola wisata seharusnya mempersiapkan sarana bermain untuk anak-anak yang komplit. Yang saya lihat, sepeda air saja cuma ada dua. Kalau mau ramai, ya fasilitasnya dilengkapi dong,” sarannya. Kawasan wisata kelas menengah yang juga kebanjiran pengunjung yakni waterboom Sangkanpark yang berada di Desa Bandorasawetan, Kecamatan Cilimus. Tiket masuk yang mencapai puluhan ribu tak menyurutkan minat wisatawan untuk berkunjung. Apalagi bisa dikatakan Sangkanpark paling komplit dari segit fasilitas. “Meski tiket masuknya cukup mahal, tapi sebanding dengan fasilitas yang ada di dalamnya. Sekali bayar bisa menikmati semua wahana di dalam area waterpark. Saya sengaja mengajak keluarga besar datang ke sini untuk rekreasi mumpung masih libur kerja,” tutur Muhyudin, pengunjung asal Cilaja, Kecamatan Kramatmulya. Sedangkan pengunjung lainnya, Mamat memilih menikmati wahana kolam renang di Sangkanurip Alami. Dia beralasan, tiket masuk yang tidak terlalu mahal membuat dia dan keluarga besarnya tertarik untuk datang ke objek wisata yang mengandalkan kolam pemandian air panas alami tersebut. “Kan bawa keluarga banyak. Jadi, pas masuk ke lokasi tidak terlalu menguras isi kantong. Yang penting keluarga senang bisa liburan di sini. Kalau fasilitasnya sih tidak berubah dari tahun lalu. Dan yang perlu dipikirkan oleh pengelola Sangkanurip Alami yakni fasilitas parkir bagi pengunjung. Yang ada sekarang tempatnya terlalu jauh dari kolam pemandian,” katanya. (ags)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: