Puncak Arus Balik Terjadi Dua Kali

Puncak Arus Balik Terjadi Dua Kali

JAKARTA - Mimpi buruk kemacetan parah akibat penumpukan kendaraan seperti saat arus mudik, tidak terulang ketika arus balik. Rupanya, ini karena periode arus balik terpecah menjadi dua gelombang. Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan, puncak gelombang pertama arus balik terjadi pada Sabtu (9/7) dan Minggu (10/7) pekan lalu. Adapun gelombang kedua arus balik diperkirakan mulai terjadi pada pekan ini. ’’Puncaknya Jumat (15/7) dan Sabtu (16/7) nanti,’’ ujarnya saat ditemui usai halal bi halal di kompleks Istana Kepresidenan. Menurut Jonan, terpecahnya arus balik menjadi dua gelombang, dikarenakan adanya periode libur anak sekolah hingga Minggu (17/7). Dengan begitu, kelompok pekerja kantoran mendominasi arus balik gelombang pertama. Sedangkan arus balik gelombang kedua akan didominasi para pelajar dan orang tuanya. ’’Kalau kita lihat Jakarta kan masih sepi, jadi mungkin sepertiga yang belum kembali,’’ katanya. Jonan berharap, gelombang arus balik bisa terjadi secara merata, dari Senin hingga Jumat pekan ini, agar tidak menumpuk di akhir pekan saja. Meski demikian, pemerintah akan tetap mengantisipasi jika arus balik nanti menumpuk di akhir pekan ini. ’’Tapi, arus balik terakhir pasti pekan ini,’’ ucapnya. Data Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta menunjukkan, jumlah pemudik yang sudah kembali ke Jakarta dengan angkutan umum pada arus balik gelombang satu, atau hingga Minggu (10/7) tercatat sebanyak 1.706.072 orang. Arus balik rupanya juga terasa pada moda tranportasi laut. Pada 11 Juli atau H+4 lebaran, jumlah penumpang yang naik kapal di 52 pelabuhan Indonesia dipantau mencapai 1,1 juta jiwa. Jumlah penumpang tersebut naik 15,58 persen dibanding capaian pada periode H+4 Lebaran 2015 sebanyak 955 ribu penumpang. Sedangkan, total jumlah penumpang turun hingga pagi tadi adalah 1,065 juta orang. Jumlah tersebut mengalami kenaikan sebesar 16 persen dibandingkan tahun sebelumnya yakni 922 ribu penumpang. Dari lonjakan yang cukup signifikan tersebut, Kemenhub mencatat lima pelabuhan diakui mengalami lonjakan sangat besar. Antara lain, Pelabuhan Balikpapan, Pelabuhan Biak, Pelabuhan Parepare, Pelabuhan Tual, dan KSOP Gorontalo. ’’Misalnya, untuk Pelabuhan Balikpapan tercatat penumpang yang turun mencapai 2.788. Jika dibandingkan dengan penumpang yang turun pada H+3 Lebaran 2015 sebanyak 105 penumpang saja, jelas kenaikannya dua puluh kali lipat,’’ jelas Kepala Bira Komunikasi dan Informasi Publik Hemy Pamurahardjo. Meski begitu, dia mengaku bahwa kondisi di pelabuhan-pelabuhan Indonesia termasuk lima pelabuhan dengan pertumbuhan tinggi terpantau aman dan terkendali. Hal itu karena Kementerian Perhubungan telah menyiapkan armada sebanyak 1.273 kapal tahun ini. Itu terdiri dari 26 kapal Pelni, 28 kapal Ro-Ro swasta, 74 kapal swasta, 1.049 kapal swasta jarak dekat, dan 96 kapal perintis. ’’Jumlah tersebut mengalami kenaikan dibandingkan tahun lalu yaitu 1.262 kapal,’’ jelasnya. Sementara itu, liburan panjang Lebaran juga berdampak pada pengurangan angka kecelakaan di jalur mudik. Data yang dihimpun dari Korlantas Mabes Polri menunjukan ada pengurangan jumlah kecelakaan saat arus mudik dan balik dibandingkan dengan tahun lalu. Pada musim Lebaran 2015 selama sebelas hari jumlah kecelakaan mencapai 2.434 kejadian. Sedangkan hingga Minggu (10/7) ada 2.144 kecelakaan atau turun sebesar 12 persen. Jumlah korban meninggal juga turun 20 persen dari 509 orang pada 2015, berkurang jadi 405 orang. Termasuk berkurang pula korban luka ringan dan luka berat yang masing-masing berkurang 14 persen dan 23 persen. Kepala Bagian Penerangan Umum Divhumas Mabes Polri Kombespol Martinus Sitompul menuturkan penurunan angka kecelakaan itu salah satunya disebabkan oleh libur panjang Lebaran. Pemudik punya pilihan waktu lebih banyak untuk mudik. Sehingga pemudik tidak buru-buru untuk sampai di tempat tujuan. ”Ya ada kaitannya dengan libur panjang,” ujar Martinus. Dia menyebutkan faktor lain yang mempengaruhi adalah pengendara terutama yang membawa sepeda motor semakin sadar keselamatan berlalu lintas. Mereka telah mengecek kondisi kesehatan dan kendaraan terlebih dahulu.  (owi/bil/jun/tyo/bil)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: