Selamat! Nikoi The Best Private Island 2016
Reporter:
Harry Hidayat|
Editor:
Harry Hidayat|
Selasa 12-07-2016,21:36 WIB
BINTAN – Menteri Pariwisata RI Arief Yahya mengucapkan selamat buat pengelola Pulau Nikoi, Bintan. Begitu mendengar bahwa Private Island seluas 16,9 hektar, sejauh 8 kilometer atau 5 mil dari pantai timur Bintan itu dinobatkan sebagai The Best Private Island 2016 oleh majalah Conde Nast Traveller, salah satu media pariwisata global yang terkemuka. “Selamat dan sukses! Mengelola private island dengan sustainable development dan eco-tourism,” sebut Arief Yahya.
Bukan hanya itu, penghargaan itu juga menambah pundi-pundi point bagi prestasi Wonderful Indonesia di mata dunia. Beberapa hotel, resort, waterboom dan semua yang terkait dengan amenitas dan atraksi dengan prestasi dunia, selalu diapresiasi positif oleh Menpar Arief Yahya. “Semakin banyak mengunpulkan prestasi dunia itu akan terus menaikkan reputasi Indonesia. Sekaligus mendongkrak brand value Wonderful Indonesia,” jelas praktisi marketing yang sudah menerbitkan buku Paradox Marketing, dan Great Spirit Grand Strategy itu.
Pulau Nikoi itu hanya 85 kilometer atau 53 mil sebelah tenggara Singapore. Pulau ini disewa oleh Andrew dan Julia Dixon, pasangan yang berasal dari Australia saat berkunjung ke Bintan, Kepri tahun 2005. Dia membangun resort butik dengan nama Nikoi Island, yang sudah dibuka sejak 2007, sampai tahun 2010 tetap konsisten dengan 15 resort di tepi pantai, sebelum saat ini menjadi 48 vila. Nikoi juga pernah menjadi runner-up di Wild Asia\'s 2009 Responsible Tourism Awards, untuk kategori operator akomodasi kecil dan menengah.
Conde Nast Traveller lagi-lagi menobatkan Pulau Nikoi Bintan, Kepulauan Riau, sebagai pulau private terbaik dunia. Kedahsyatan alam, fasilitas dan pelayanannya, berhasil mengalahkan Pulau Amanpulo di Filipina, Turtle Island Fiji, hingga Pulau di Danau Malaren Swedia.
Sekilas, mungkin tak banyak orang yang kenal dengan pulau yang letaknya di sebelah Utara Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau itu. Jumlah 48 vila itu, sepakat untuk tak ditambah lagi jumlahnya. Tujuannya adalah untuk mempertahankan keasrian lingkungan yang bebas dari limbah rumah tangga.
Strategi ini, kelestarian alam di sekitar Pulau Nikoi sangat terjaga. Panoramanya wow-nya tetap bisa dinikmati sampai sekarang. Pulau berpasir putih ini terasa nyaman karena dikelilingi pantai yang bersih. Laut luas membentang di segala sisinya. Airnya biru. Belum lagi hiasan batu-batu besar berwarna putih tinggi menjulang.
Tidak ada kebisingan. Tidak ada suara kendaraan. Tidak ada juga dentuman musik keras. Suasananya benar-benar tenang dan nyaman dan alami. Wisatawan asing yang datang ke pulau ini, dijamin enjoy menikmati suasana tenang dan alam yang indah.
Di Pulau Nikoi, tidak ada penduduk yang tinggal di dalamnya. Maklum, pulau ini memang hanya diperuntukkan untuk wisatawan. Pengelola menyediakan kamar berbentuk vila panggung terbuat dari kayu beratap rumbia. Bisa untuk keluarga, kelompok atau perorangan. Meski dibuka untuk umum, tapi tidak mudah masuk ke pulau ini. Pengelola hanya memberikan kesempatan kepada 42 wisatawan dalam sehari. Itu pun jika tidak ada booking-an khusus dari wisatawan lain. Jika pulau ini sudah di-booking, maka tidak ada orang lain yang bisa masuk. “Biasanya sih harus bersabar. Waiting list untuk reservasi rata-rata mencapai tiga bulan. Pulau ini bukan saja menjadi destinasi wisatawan domestik atau Asia saja, tetapi keindahan Nikoi sudah terdengar hingga penjuru Eropa,” terang Ketua DPD Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Kepualauan Riau, Andika Lim, Selasa (12/7).
Conde Nast Traveller, sampai tak ragu menyebut Pulau Nikoi berada di urutan teratas pulau private terbaik dunia. Dari mulai resor, kenyamanan, fasilitas, panorama, hingga harga, Pulau Nikoi lah pemenangnya.
“Wisata pulau ini dibuat dengan konsep alami, back to nature. Benar-benar alami. Meski konsep alam dan sederhana, tapi fasilitas dalam vila dibuat sangat modern. Menu yang disediakan dan pelayanannya berkelas dunia,” tulis Conde Nast Traveller.
Yang membuat Conde Nast Traveller takjub, konsumsi energi di Pulau Nikoi sangat irit. Dan semuanya ramah lingkungan. “Tidak ada televisi dan AC di dalam kamar. Listrik pun hanya menggunakan genset. Penerangan untuk jalan-jalan lampu colok. Bahan makanan hampir seluruhnya merupakan lokal, dengan tujuan mengurangi jejak karbon. Nikoi juga memaksimalkan desain ramah lingkungan, yaitu dengan
ventilasi alam, penggunaan kayu apung sebagai material konstruksi, dan beratap alang-alang,” tulis Conde Nast Traveller
Dengan semua hal tadi, tak mengherankan bila Nikoi Island sering menyabet penghargaan-penghargaan bergengsi. Dari mulai Treehugger –Best Resort Award 2013 (2012), Condé Nast – World\'s Best Private Island Resorts (2013), dan Travel + Leisure – Global Vision Award Sustainability (2013), semua sudah pernah disambar Pulau Nikoi.
Bagaimana dengan harga sewanya? Dengan segudang pelayanan kelas dunia dan gelar bergengsi tadi, apakah juga ikut selangit? Soal ini, Conde Nast Traveller kembali merekomendasikan Pulau Nikoi. “Sekarang memang sudah ada sejumlah pulau private di Filipina yang tergolong bagus seperti Ariara dan Amanpulo. Tetapi, harga resor di
sana cukup selangit. Sebuah kamar di Amanpulo menawarkan biaya US $ 1.375 per malam, sedangkan Ariara biayanya US $ 715 per orang, per malam. Semakin kecil kelompok Anda, semakin mahal,” ulas Conde Nast Traveller.
Bila dibandingkan dengan Pulau Nikoi yang punya standar kelas dunia di segala hal, harga sewa di Ariara dan Amanpulo langsung terlihat seperti langit dan bumi. Sekedar gambaran, untuk satu kamar tidur vila di Pulau Nikoi untuk dua orang di hari kerja, hanya dikenakan charge USD $ 375. Sementara untuk akhir pekan, charge harganya hanya US $ 500.
Ulasan Conde Nast Traveller tadi langsung direspon Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Bintan, Luki Zaiman Prawira. Tulisan majalah pariwisata ternama itu, dinilai akan berdampak besar bagi perkembangan pariwisata di Bintan. “Pulau Nikoi memang sangat menawan. Dikemas dengan bagus. Konsep pengelolaannya jelas dan unik. Kami mengucapkan terimakasih kepada pengembang yang sudah mengelola dengan baik. Tahun lalu, Pulau Nikoi juga berhasil menyambar gelar runner up dari national geographic untuk kategori lingkungan. Saya yakin penilaian ini akan membuat Bintan makin dikenal dunia,” terang Kadispar Bintan, Luki Zaiman Prawira. (*)
Top 10 Pulau Private Terbaik Dunia
1. Pulau Nikoi, Indonesia
2. Amanpulo, Filipina
3. Turtle Island, Fiji
4. Pulau Danau Malaren, Swedia
5. Pulau Ariara, Filipina
6. Pulau Necker, Virgin Islands
7. Pulau Velaa, Maladewa
8. North Island, Selandia Baru
9. Ile des Deux Cocos, Mauritius
10. Parrot Cay, Karibia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: