Hajatan Hemat, Daging Ayam dan Sapi Jadi Satu

Hajatan Hemat, Daging Ayam dan Sapi Jadi Satu

MAJALENGKA - Belum normalnya harga daging sapi di sejumlah pasar tradisional, membuat masyarakat semakin mengeluhkan kondisi tersebut. Terutama saat musim hajatan seperti sekarang yang banyak membutuhkan banyak daging sapi. Bulan syawal atau pasca Idul Fitri banyak masyarakat menggelar hajatan seperti resepsi dan khitanan. Sehingga tidak luput dari menu hidangan daging sapi maupun ayam. Namun melambungnya harga daging membuat masyarakat terpaksa mengganti menu daging ke ikan air tawar. Tidak jarang masyarakat yang menggelar hajatan harus membagi dua menu tersebut. “Karena belinya hanya mampu separuhnya saja, sehingga menu daging sapi terpaksa dicampur dengan daging ayam. Cara ini dilakukan supaya tidak menghilangkan menu daging tersebut,” kata salah seorang warga yang tengah menggelar hajatan, Ramdan, kemarin. Warga Bongas Wetan ini mengeluh harga daging sapi maupun ayam di sejumlah pasar sampai saat ini belum normal. Kepala desa Bongas Wetan, Mamat Saripudin mengakui sebagian besar masyarakat yang tengah menggelar hajatan banyak yang mengganti menu daging. Khususnya masyarakat kalangan menengah kebawah. “Ada juga yang menjadikan menu daging menjadi satu menu yakni daging ayam dan sapi dicampurkan. Ini sebagai salah satu cara menyiasati agar menu daging tetap ada di saat harga sangat tinggi,” tuturnya. Bahkan ada masyarakat yang mengganti menu daging dengan ikan air tawar. Pihaknya berharap harga daging sapi dan ayam kembali normal mengingat kebutuhan daging akhir-akhir cukup tinggi. “Dengan harga daging di angka Rp140 ribu per kilogram tentu sangat memberatkan masyarakat. Apalagi saat hajatan butuh minimal 30 kilogram daging ayam dan daging sapi,” tandasnya. (ono)      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: