Perburuan Pokemon Makin Tak Terhentikan

Perburuan Pokemon Makin Tak Terhentikan

SAN FRANCISCO - Luar biasa sekali fenomena yang dihasilkan Pokemon GO. Sejak dirilis pada 6 Juli lalu di AS, Australia, dan Selandia Baru serta 13 Juli di Eropa, mobile game itu menjadi candu yang seru. Permainan tersebut bahkan langsung menyaingi media sosial mainstream yang dimainkan banyak orang seperti Instagram dan Snapchat. Keunikan game yang dirilis oleh Niantic Labs dan The Pokemon Company itu, player diharuskan bergerak atau berjalan dengan bantuan GPS. Teknologi augmented reality (AR), yang membuat pemain bisa melihat sosok Pokemon di layar smartphone seolah berada di dunia nyata, menjadi magnet tersendiri. Begitu bisa diunduh, Pokemon GO menempati urutan pertama jajaran aplikasi yang paling banyak diunduh di AS, Australia, dan Selandia Baru dengan Google Play Store serta App Store. Berdasar laporan Forbes, tak sampai seminggu setelah rilis, mainan itu telah diinstal 7,5 juta kali. Hingga saat ini penginstalan game tersebut di AS mencapai 21 juta kali, baik di Android maupun iOS, menjadikannya mobile game paling dimainkan di sana. Kesuksesan Pokemon GO membawa keuntungan bagi distributor resmi game, yakni Nintendo. Perusahaan asal Jepang itu mengalami kenaikan saham yang signifikan. Berdasar data dari Tokyo Stock Exchange, antara 8 hingga 11 Juli lalu saham perusahaan tersebut melonjak sebesar 34 persen. Harga per lembar sahamnya naik dari JPY 15 ribu (setara Rp1,8 juta) menjadi sekitar JPY 20 ribu (setara Rp2,5 juta). Sementara itu, di AS, Pokemon GO menghasilkan pendapatan sebesar USD 1,6 juta per hari (setara Rp20 miliar) ketika diunduh lewat iOS. Popularitas Pokemon GO pun bersinar di mesin pencarian Google. Rupanya, semakin banyak orang yang ingin tahu apa daya tarik game yang dibuat berdasar animasi rilisan 1996 itu. Berdasar pantauan Google Trends, setelah perilisan, Pokemon GO lebih populer bila dibandingkan dengan serial ngetop Game of Thrones dan referendum Brexit oleh Inggris. Sayang, belum ada tanggal resmi mengenai perilisan Pokemon di Asia, termasuk Jepang yang merupakan negeri kelahiran Pokemon. ”Hingga kini, kami masih bekerja untuk pengembangan game. Belum ada kepastian perilisan Pokemon GO di Asia dan Kanada,” ujar perwakilan Niantic sebagaimana dikutip Asian Correspondent pada Jumat (15/7). Ada berbagai hal yang membuat Pokemon GO semakin diincar para gamer. Fitur game terhubung dengan sistem GPS dan kamera smartphone. Dengan sistem GPS, player bisa menemukan Pokemon, PokeStop, dan gym. Lokasi ketiganya diwakili sebuah landmark di suatu daerah. Bisa berupa patung, monumen, kantor, lapangan, taman, dan lain sebagainya yang harus dicapai dengan berjalan atau mendekatinya. Karena itu, ketika Anda menemukan sekumpulan orang berada di satu titik sambil sibuk menggerak-gerakkan HP, besar kemungkinan mereka sedang bermain Pokemon GO. PokeStop umumnya didekati para pemain karena menyimpan berbagai item atau benda. Benda-benda yang diperoleh, antara lain, Pokeball (untuk menangkap Pokemon), berry (umpan untuk menangkap Pokemon), revive (kristal untuk menghidupkan Pokemon), serta telur Pokemon. Intinya, PokeStop menjadi semacam fasilitas untuk memudahkan aktivitas mencari Pokemon. Sementara itu, gym adalah tempat bertarung para player. Untuk bisa menguasai suatu gym, seorang player harus bisa mengalahkan gym master alias player yang sudah lebih dulu menguasai gym. Pertarungan pun melibatkan Pokemon. Kemampuan memelihara dan merawat Pokemon pun bisa terasah. Pemain seolah memiliki peliharaan virtual yang harus dilatih agar semakin kuat. ”Supaya bisa berevolusi (berubah bentuk dan menjadi lebih kuat, red), Pokemon harus diberi item berupa candy dan stardust. Caranya adalah dengan sering menangkap Pokemon sejenis berulang kali,” terang aktor Dennis Adhiswara yang gemar bermain Pokemon GO. Pokemon juga bisa semakin kuat dengan berlatih dan sering bertarung di gym. Jika memenangi pertarungan, level Pokemon meningkat seiring dengan bertambahnya skill. Pokoknya seperti merawat dan melatih hewan peliharaan! Antara satu daerah dan daerah lain bisa jadi memiliki jenis Pokemon yang berbeda. Entah tipe air, api, normal, tanaman, serangga, hantu, atau jenis lainnya. Saat ini ada 151 jenis Pokemon yang bisa ditemukan dan ditangkap di berbagai lokasi. Untuk menangkap Pokemon langka, bukan tidak mungkin player harus menuju tempat-tempat terpencil. Bagi penyuka traveling, itu bisa jadi nilai plus. Game itu pun cukup mudah. Tidak ada misi khusus yang harus diselesaikan. ”Sebenarnya, goal utama dari game ini adalah menangkap semua jenis Pokemon. Ini sesuai dengan slogan franchise Pokemon, Gotta Catch \'Em All,” ujar Kevin Hendrawan, presenter NET. yang gemar bermain Pokemon GO. Pokemon GO juga membentuk interaksi sosial antar sesama player. Dengan adanya area yang menjadi tempat berkumpul Pokemon, PokeStop, atau gym, sejumlah player biasanya bakal mengadakan gathering di sebuah area. Mereka akan berkumpul untuk berbagi informasi atau bertarung guna melatih Pokemon. Alhasil, terbentuklah event kumpul-kumpul sesama player Pokemon GO. Berbagai event Pokemon GO pun sudah diadakan di beberapa negara, termasuk di Indonesia. Di Sydney, Australia, acara gathering diadakan di pub, taman dengan fasilitas wifi, serta restoran yang menjadi gym atau PokeStop kemarin (16/7). Sementara itu, hari ini (17/7) di Melbourne, sekitar 2.200 pemain berencana berkumpul di Federation Square untuk hunting Pokemon bersama-sama sekaligus bersosialisasi. (len/c11/ayi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: