Pasar Ciborelang Tak Mau Disebut Pasar Tumpah

JATIWANGI - Kepala Desa Ciborelang Kecamatan Jatiwangi, Abdul Toyib menyebutkan pembangunan pasar tradisional Ciborelang sudah mencapai 50 persen lebih. Pembangunan tersebut ditarget bakal rampung pada akhir tahun 2016 mendatang. “Mudah-mudahan sebelum akhir tahun sudah rampung, karena kontrak kerja pembangunan pasar tradisional Ciborelang ini adalah satu tahun. Alhamdulillah dalam pemantauan pemdes, selama proses pembangunan tidak ada kendala. Semua pihak mendukung baik masyarakat, pedagang, dan semua unsur lainnya,” terangnya, Rabu (20/7). Setelah pembangunan itu rampung dan diresmikan, Pemdes Ciborelang tentunya berupaya menciptakan pasar sehat, bersih, dan bugar. Hal tersebut tentu harus didukung oleh semua pihak. Kehadiran pasar semimodern itu akan meningkatkan nilai jual. Penjual dan pembeli akan mendapatkan keuntungan. Keuntungan bukan hanya didapat berbentuk materi saja melainkan kenyamanan dan kebersihan sebuah pusat perdagangan. “Ini yang akan menambah nilai jual. Pasar akan menjadi nyaman saat dikunjungi, bersih, dan indah saat dipandang. Kami bersyukur dan mengapresiasi pemerintah yang telah merealisasikan pembangunan pasar Ciborelang ini,” ujarnya. Pemdes Ciborelang juga memiliki rencana ketika pasar sudah difungsikan. Pihaknya akan berupaya membuktikan bahwa pasar Ciborelang tidak lagi identik dengan pasar tumpah seperti beberapa pasar lain di sejumlah daerah. Caranya, para pedagang emprakan dan lainnya yang biasanya tumpah ke jalan akan diarahkan berjualan di lantai dua. “Harapan kami juga terrealisasi yakni pasar telah dibangun dua lantai. Maka kami juga akan membuktikan bahwa pasar semimodern ini tidak lagi identik pasar tumpah,” jelasnya. Untuk merealisasikan hal itu para pedagang harus mengikuti peraturan pemdes, untuk menghindari kemacetan di jalur Cirebon-Bandung. Ketika para pedagang membandel maka pihaknya akan menindak tegas. Pemda Majalengka juga harus mendukung langkah Pemdes Ciborelang untuk menciptakan pasar yang aman, bersih, sehat, dan indah. (ono)    

Sumber: