Kesempatan Kedua

Kesempatan Kedua

\"\"LONDON - Andre Villas-Boas jelas-jelas gagal bersama Chelsea musim lalu. Datang dengan reputasi mengilap di FC Porto, pelatih asal Portugal tersebut diberhentikan ditengah kompetisi. Keputusan Chelsea tidak salah karena penggantinya, Roberto di Matteo, mampu mempersembahkan dua gelar, Piala FA dan Liga Champions. Tapi, karir Boas di Inggris belum berakhir. Kemarin WIB (4/6) atau empat bulan setelah dilengserkan Chelsea, Tottenham Hotspur memberi kesempatan kedua bagi Boas. Spurs -sebutan Tottenham- resmi mengontrak Boas tiga tahun depan dengan gaji 4 juta pounds atau sekitar Rp58,7 miliar per tahunnya. Itu belum termasuk bonus 3 juta pounds atau lebih dari Rp44 miliar apabila Boas mampu membawa Spurs lolos ke Liga Champions. Target yang gagal dipenuhi pendahulu Boas, Harry Redknapp. Setelah empat musim menangani Spurs, Redknapp dilengserkan pertengahan bulan lalu (14/6). Redknapp sebenarnya pernah meloloskan Spurs ke Liga Champions pada musim 2010-2011 atau setelah finis empat besar di Premier League musim sebelumnya. Tapi, capaian itu gagal diulang termasuk musim lalu. Spurs memang finis empat besar tapi tetap gagal lolos karena kuota Premier League di Liga Champions berkurang satu untuk Chelsea sebagai juara bertahan. Lantas, apakah Boas mampu memenuhi target Liga Champions? “Saya tengah memegang jabatan pelatih yang paling menantang di Premier League saat ini. Saya sudah mendiskusikan program saya kepada petinggi klub dan saya percaya kami bisa meraih kesuksesan di musim yang akan segera dijalani,” kata Boas seperti dilansir The Sun. “Andre adalah pelatih yang memiliki ambisi dan reputasinya sudah teruji. Kami percaya dia akan memberi kemajuan bagi klub dan mengeluarkan potensi yang dimiliki skuad kami,” sahut Chairman Spurs Daniel Levy di situs resmi klub. Di sisi lain, mantan pemain dan pelatih Spurs, Glen Hoddle, meragukan kapabilitas Boas mampu memenuhi target. Hoddle yang juga pernah menangani Chelsea dan timnas Inggris tersebut menyebut keputusan Spurs memilih Boas merupakan sebuah perjudian. “Saya terkejut Spurs memilih dia (Boas). Keputusan yang sangat berisiko setelah melihat kinerjanya tidak berhasil di Chelsea,” kata Hoddle seperti dilansir ESPN. Hoddle juga mengatakan apabila kesempatan kedua untuk Boas di Premier League sekaligus ajang penghakiman bagi pelatih berjuluk si Wortel Kecil tersebut. “Saya kira akan lebih baik baginya membangun kembali reputasi di liga negara lainnya. Sebab, apabila kembali gagal, sepak bola Inggris tidak akan memercayainya lagi,” tutur mantan pelatih yang membawa Spurs sebagai runner-up Piala Liga Inggris 2002 tersebut. Eks pelatih Spurs lainnya, Terry Venables, ikut memberikan respons terhadap penunjukan Boas sebagai juru strategi baru di White Hart Lane. Berbeda dengan Hoddle, Venables memberi harapan kepada Boas. “Saya berharap Boas tahu kesalahannya musim lalu. Dia juga harus mau mendengarkan kata pemainnya karena ketika bersama Chelsea, dia adalah pelatih yang tidak terkalahkan sehingga merasa tidak harus mendengarkan opini kedua,” jelas pelatih Spurs periode 1987 tersebut. (dns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: