H Moel, Ikon Kuliner Seafood Cirebon itu Telah Pergi

H Moel, Ikon Kuliner Seafood Cirebon itu Telah Pergi

Suasana duka menyelimuti keluarga H Mulyono. Kantung mata yang sembab masih terlihat jelas dari putra putri pengusaha rumah makan seafood legendaris di Kota Cirebon itu. Laporan: MIKE DWI SETIAWATI, Cirebon SUASANA duka begitu kental terasa di kediaman Mulyono, di Desa Mertasinga, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon. Isak tangis mengiringi pemakaman salah satu ikon kuliner kota udang. Seorang pengantar hasil laut untuk rumah makan seafood yang menjelma menjadi pemilik rumah makan legendaris di Kota Cirebon. Siapapun tentu tak asing dengan RM H Moel Seafood. Selain cabangnya yang tersebar di Kota Cirebon, sajian kuliner seafood khas H Moel menjadi ikon tersendiri. Perjuangan mendirikan usaha yang dirintis selama 30 tahun itu menjadi kenang-kenangan dari Mulyono. Tak hanya menjadi inspirasi bagi anak-anaknya, perjuangan, kerja kerja keras Mulyono bisa menjadi motivasi siapapun yang tengah merintis usaha. Mulyono adalah contoh sukses seseorang yang mau mengubah hidupnya. \"Saya masih ingat sekali waktu bapak cerita dan ingin punya usaha rumah makan sendiri. Bukan cuma mengirim bahan seafood saja,\" tutur putri pertama Mulyono, Hj Sri Ayu (41). Wajar bila keluarga sangat kehilangan Mulyono. Anak-anaknya menjadi saksi kegigihan Mulyono dalam membangun usaha. Ingatan atas kerasnya hidup dan perjuangan saat  ayahnya merintis usaha, sangat membekas di benak Ayu. Apalagi, ia dan adik-adiknya kerap membantu sang ayah berjualan dan merasakan jatuh bangun. \"Pernah gerobak bapak diangkut (Satpol PP). Kami tebus lagi, jualan lagi. Ya begitu terus, karena waktu itu belum punya cukup modal sewa tempat,\" ungkapnya. Ya, usaha seafood H Moel memang dimulai dari warung tenda di Jl Kalibaru. Tenda yang didirikan ketika itu memang menggunakan space pejalan kaki. Kondisi ini menyebabkan lapak usaha Mulyono menjadi sasaran penertiban Satpol PP. “Waktu itu belum punya uang buat sewa tempat. Terpaksa jualan di emperan,” kenang Ayu. Dari lapak jalanan, sedikit demi sedikit Mulyono merintis usaha rumah makan miliknya sendiri. Di sinilah awal mula seafood H Moel berkibar. Berkat keuletan, kegigihan dan kerja keras, usaha rumah makan yang diidamkan perlahan tapi pasti terwujud setelah 30 tahun merintis. Kini usaha tersebut tak cuma warung tenda. Ada tiga rumah makan seafood yang tersebar di Kota Cirebon. Salah satunya di kawasan Jalan Ciptomangunkusumo. \"Yang warung tenda tetap ada di Kalibaru, karena bapak dari awal merintis di situ,\" tutur Ayu. Kenangan lainnya, diceritakan Hj Fatmawati. Fatma, begitu sapaannya, begitu terkenang dengan sosok ayahnya yang tidak pernah mengeluh dan enggan merepotkan orang lain. \"Selagi masih bisa dikerjain sendiri, apapun itu pasti bapak gak merepotkan orang,\" katanya. Fatma tentu sangat kehilangan sosok ayah, sekaligus panutannya itu. Apalagi, sebelum kepergian ayahnya, tak ada firasat apapun. Ayahnya memang menderita sejumlah penyakit tiga bulan terakhir. Bahkan sampai beberapa kali masuk dan pindah rumah sakit. “Yang terakhir itu cuma dirawat nggak nyampe sehari, udah nggak ada aja. Insya Allah keluarga ikhlas, bapak orang yang baik, semoga dapat tempat terbaik,\" kenangnya. Mulyono menyerah. Komplikasi penyakit yang dideritanya membuatnya menghembuskan napas terakhir di RS Putra Bahagia, Selasa (19/7) malam. Mulyono meninggal dunia di usia 61 tahun dan dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Grogol, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon. Almarhum meninggalkan satu orang istri, enam orang anak, dan 11 orang cucu. (*)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: