Polisi Bantah Ada Damai, 3 Pelaku Kasus “Kubur Hidup-hidup” Belum Ketemu

Polisi Bantah Ada Damai, 3 Pelaku Kasus “Kubur Hidup-hidup” Belum Ketemu

CIREBON – Kanit Unit Reskrim Polsek Lemahabang, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon, Ipda Agung membantah kalau pihaknya mendatangi keluarga korban pembunuhan Fauziyah (43) untuk berdamai. Bantahan Agung tersebut karena pihak keluarga korban menyebutkan bahwa ada dua aparat kepolisian yang datang dan menyodorkan surat pernyataan berdamai. Menurutnya, tidak ada satu orang pun dari aparat kepolisian mendatangi keluarga korban untuk berdamai. Terlebih lagi menyodorkan berkas kosong untuk ditandatangani oleh keluarga Korban. “Keluarga korban hanya mengada-ngada. Soalnya, dari petugas kepolisian Polsek Lemahabang sendiri tidak ada yang mendatangi keluarga korban. Kami tidak merasa berbuat seperti itu. Kasus ini sudah atensi dari atasan untuk segera diungkap,“ katanya ketika ditemui di kantornya, Kamis (21/7). Agung mengetahui pernyataan keluarga korban melalui media. Menurutnya dia merasa difitnah dan siap dipertemukan dengan keluarga korban. “Saya ingin melihat orang yang mendatangi keluarga korban secara langsung,” ujarnya. Terkait perkembangan kasus pembunuhan Fauziyah, dia dan beberapa rekan di Unit  Reskrim Polsek Lemahabang serta Polres Cirebon Kabupaten (Cikab) terus berupaya melakukan pengejaran terhadap ketiga pelaku yang masih buron. “Kami semua tidak tinggal diam dalam menangani kasus ini. Kalau dibilang oleh keluarga korban bahwa kami ini tidak adil dan tidak berpihak kepada masyarakat, itu semua tidak benar. Justru kami ini lagi konesn pada pengejaran ketiga tersangka. Ketiganya diketahui masih ada di wilayah Jawa,“ jelasnya. Diberitakan sebelumnya, kasus pembunuhan Fauziyah (43), warga RT 01/01, Blok Budiraja, Desa Mertasinga, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon sudah terjadi sejak tiga bulan lalu. Korban sempat dikubur hidup-hidup di Karangsuwung, Kec Lemahabang, Kab Cirebon, sebelum akhirnya meningal. Namun hingga kini pelakunya belum juga tertangkap. Keluarga korban mendesak Polres Cirebon Kabupaten (Cikab) untuk mengusut tuntas pelaku yang hingga kini masih kabur. Salah satu keluarga korban, Apud mengaku sempat didatangi oleh beberapa orang yang mengaku aparat untuk berdamai dan menyelesaikan kasus ini secara kekeluargaan. Namun salah satu dari keluarga korban tidak bersedia dan memilih mendesak polisi untuk mengusut tuntas kasus tersebut. “Saya diminta tanda tangan berkas yang disodorkan oleh orang yang mengaku aparat. Tapi saya tidak bersedia. Saya sempat menanyakan perkembangan kasusnya. Tapi petugas hanya menjawab, kasusnya masih ditangani, dan katanya pelaku berada di wilayah Sulawesi,“ jelas Apud, Rabu (20/7). (arn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: