Pemilik dan Buruh Pabrik Genteng Sindir Pengembang

JATIWANGI - Kecewa lantaran atap Pasar Ciborelang Kecamatan Jatiwangi tidak menggunakan genteng, ratusan massa yang terdiri dari buruh dan pemilik pabrik genteng menggelar aksi simbolik dengan menyumbangkan genteng dari setiap jebor, Kamis (21/7). Koordinator aksi, Ila Syukrillah mengatakan aksi para pekerja di pabrik genteng di lokasi pembangunan Pasar Ciborelang itu sebagai bentuk protes atas pembangunan pasar yang tidak menggunakan genteng sebagai atap dari bangunan pasar. Bagi para peserta aksi yang tergabung dalam Persaudaraan Genteng Jatiwangi (PGJ), keputusan pengembang pasar untuk memakai seng sebagai atap pasar seperti menghilangkan identitas Jatiwangi sebagai wilayah yang terkenal dengan genteng sebagai produk lokalnya. “Kalau tidak mau membeli genteng biar kami sumbang saja, ada 20 pabrik genteng yang menyumbang genteng masing-masing 10 buah,” ujar Ila. Aksi massa dimulai pukul 16.00 dengan berkumpul di depan balai Desa Burujul Wetan, dilanjutkan dengan konvoi menggunakan puluhan mobil truk yang biasa digunakan untuk mengirim genteng dan sebagian menggunakan sepeda motor. Dalam aksi bertajuk “Aksi Sumbangan untuk Pembangunan Pasar Ciborelang Oleh Persaudaraan Genteng Jatiwangi” tersebut, para pemilik jebor menyerahkan genteng secara langsung kepada pihak pembangun pasar sebagai simbol protes pembangunan pasar yang menggunakan seng sebagai atapnya. “Nenek moyang Indonesia boleh pelaut, tapi nenek moyang Jatiwangi adalah pengolah tanah menjadi genteng,” tegas Abu, salah satu peserta aksi. Dewan Penasehat Apegja (ASosiasi pengusaha Genteng Jatiwangi), Ir H Bambang Iwan Siswanto juga menyayangkan pembangunan pasar Ciborelang yang tidak menggunakan genteng sebagai atapnya. “Pasar Prapatan Panjalin saja menggunakan genteng Jatiwangi sebagai atapnya, ini pasar yang ada di Jatiwangi tidak menggunakan produk asli Jatiwangi. Padahal atap genteng itu lebih adem dan tahan lama,” tandas pemilik PG MR Putra itu kepada Radar. (ara/ono)     

Sumber: