Terkendala Dana, Pilih Lepas Kejurnas
PGSI Kabupaten Cirebon hanya Latihan CIREBON – Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Kabupaten Cirebon tidak seberuntung tetangganya, Kota Cirebon. Jika PGSI Kota Cirebon bisa mengirimkan para pegulat junior ke berbagai kejuaraan, bahkan ke tingkat nasional dan internasional, PGSI Kabupaten Cirebon masih berkutat dengan masalah finansial. Seperti diketahui, PGSI Kota Cirebon sedang menyiapkan delapan atlet kadet menuju kejuaraan nasional di Pekanbaru, Riau. Tidak hanya itu, induk cabang olahraga gulat di Kota Cirebon itu membidik kejuaraan tingkat Asia Tenggara yang akan digelar di Singapura, Desember nanti. Tidak seberuntung itu, PGSI Kabupaten Cirebon hanya bisa gigit jari. Padahal, mereka juga memiliki cukup banyak atlet junior yang potensial. Sampai pada saat ini saja, setidaknya PGSI Kabupaten Cirebon memiliki 15 pegulat junior putra dan putri. “Atlet sih banyak yang potensial. Namun, kami tidak mungkin bisa mengikuti kejurnas itu. Tidak ada anggarannya,” kata pelatih gulat Kabupaten Cirebon Teti Perawati kepada Radar Cirebon, kemarin (27/7). Walhasil, kegiatan PGSI untuk mempertajam kualitas para pegulat junior sangat terbatas. Tidak banyak program yang dapat dijalankan. Jadwal latihan bagi para pegulat junior hanya dua kali dalam sepekan. Itu pun dilakukan di SMKN 1 Jamblang, sekolah tempat di mana Teti mengajar. Kendati demikian, tidak semua atletnya dari SMKN 1 Jamblang. Beberapa masih SMP. Ada juga dari SMAN 1 Sumber. “Mulai Agustus baru kita akan tarik pusat latihannya ke Sumber. Biar yang junior juga latihannya bergabung dengan pegulat-pegulat yang lebih senior,” terang Teti. Meski tidak bisa mengikuti kejuaraan sesering tetangganya di Kota Cirebon, Teti selalu berusaha memupuk semangat anak asuhnya nagar tidak mudah menyerah. Memang, tanpa pertandingan seorang atlet menjadi mudah melempem semangatnya. Rutinitas latihan saja tanpa atmosfer pertandingan dalam sebuah kejuaraan tentu membosankan bagi seorang atlet. “Semangat atlet muda memang harus dipanasin terus. Makanya, kami ciptakan persaingan sehat di tempat latihan. Semangat mereka harus tetap tinggi. Sebab kepada mereka kami menggantungkan harapan untuk berprestasi,” ungkap perempuan mantan pegulat Jawa Barat itu. (ttr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: