Sudah Kropos, Jembatan Gantung Cilutung jadi Prioritas

Sudah Kropos, Jembatan Gantung Cilutung jadi Prioritas

BANTARUJEG - Jembatan gantung sepanjang 50 meter di atas aliran sungai Cilutung merupakan sarana penghubung masyarakat tiga dusun di Desa Cinambo Kecamatan Bantarujeg ke jalan utama Talaga-Bantarujeg. Kondisi jembatan itu saat ini cukup parah. Ketua BPD Desa Cinambo Rusmadi SAg munuturkan, jembatan tersebut mengalami kerusakan di bagian alas. Sebagian papan kayu yang menjadi alas jembatan banyak yang pecah bahkan keropos, bagian besi penjepit papan kayu juga banyak yang jebol. Sehingga sangat berbahaya bagi warga yang melintas, bahkan dapat mengancam keselamatan pengguna sepeda motor yang menyeberang jembatan tersebut. Usia alas jembatan yang terbuat dari papan kayu itu sudah cukup tua dan belum juga diganti. Apalagi ditambah warga yang hilir-mudik menggunakan sepeda motor dan tingginya curah hujan, lama-kelamaan  alas jembatan tersebut mengalami kerusakan. “Sebetulnya hampir setiap tahun masyarakat mengganti alas jembatan gantung tersebut, namun kini sudah rusak lagi,” tuturnya. Menurut Rusmadi, pemerintah desa rencananya akan melakukan perbaikan jembatan gantung tersebut dengan memanfaatkan dana desa (DD) anggaran tahun 2016. Bukan hanya itu, pemerintah desa saat ini juga sedang membangun tembok penahan tanah (TPT) dan pembangunan jalan beton. Sehingga diharapkan akses transportasi masyarakat yang tinggal di tiga dusun yakni Dusun Sukalaya, Dusun Babakan, dan Dusun Senangrasa kembali normal. Meskipun jembatan gantung Cilutung yang dibangun tahun 2008 lewat dana PNPM itu hanya bisa dilewati pejalan kaki dan kendaraan roda dua, namun jembatan tersebut menjadi sarana yang sangat vital untuk menunjang sarana transportasi dan ekonomi masyarakat. Sebelum ada jembatan gantung permanen, masyarakat Cinambo hanya mengandalkan jembatan gantung yang terbuat dari bambu. Kekuatan dan usia jembatan bambu tersebut tidak bertahan lama, dan hanya bisa dilalui pejalan kaki. Apalagi setiap tiga bulan sekali harus direnovasi. “Kalau terjadi banjir, jembatan gantung yang terbuat dari bambu itu sering hanyut terbawa arus,” ungkapnya. (har)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: