Ancelotti Paling Happy

Ancelotti Paling Happy

\"\"NEW YORK - Paris Saint-Germain (PSG) memang tidak menurunkan Zlatan Ibrahimovic dan Thiago Silva saat menghadapi Chelsea di Stadion Yankee, New York, kemarin. Ibra masih disimpan sedangkan Silva membela Brazil di Olimpiade 2012. Tapi, PSG menunjukkan bahwa mereka sudah berada dalam trek yang benar untuk menjadi raksasa baru di pentas Eropa. Les Rouge-et-Bleu -sebutan PSG- mampu mengimbangi Chelsea, bahkan memberi tekanan terhadap jawara Liga Champions tersebut. PSG unggul dulu melalui top scorer mereka musim lalu, Nene, pada menit ke-29. Sayang, kemenangan PSG buyar berkat aksi menawan striker 18 tahun asal Brazil, Lucas Piazon, di menit ke-82. Piazon melakukan umpan tik-tak dengan kompatriotnya, Ramires, sebelum memperdaya kiper lawan. “Saya pikir untuk laga pertama pramusim, kami telah bermain bagus. Kami menunjukkan karakter dan mengontrol permainan, khususnya di babak pertama. Tim ini mengalami improve dengan cepat,” kata pelatih PSG Carlo Ancelotti seperti dilansir MLS Soccer. Ancelotti juga gembira karena lawan yang ditahan imbang adalah Chelsea, yang notabene mantan klub asuhannya. “Kami menghadapi tim yang sangat tangguh dan ini menjadi yang pertama bagi kami menghadapi tim terbaik Eropa,” sambung pelatih yang musim lalu membawa PSG finis runner-up di Ligue 1 tersebut. PSG masih menyisakan satu laga lagi dalam tur AS pada rangkaian World Football Challenge 2012. Yakni, menghadapi klub lokal DC United di Washington (28/7). Dalam laga tersebut, Ancelotti belum menjanjikan bakal memberi debut Ibra. “Dia baru datang Selasa (hari ini, 24/7, Red) dan kami masih harus melihat kondisi fisiknya,” jelasnya. Dari kubu Chelsea, pelatih Roberto di Matteo puas dengan skor akhir maupun jalannya pertandingan. “Hasil yang fair. Kami juga telah memiliki beberapa pemain yang mampu bermain konstan selama satu jam. Untuk laga berikutnya, kami akan menggunakan lebih sedikit pemain,” tuturnya di situs resmi klub. Di Matteo juga menjawab terkait pilihan strateginya yang kembali memainkan Eden Hazard sebagai pemain di belakang striker dan bukan winger sebagaimana spesialisasinya. “Eden adalah pemain serbabisa. Piazon pun begitu. Dia terbiasa bermain di sayap, tapi saya minta bermain di depan karena kami hanya memiliki Romelu Lukaku. Fernando Torres belum bergabung dan (Daniel) Sturridge bermain di Olimpiade,” jelasnya. Dimainkannya Hazard sebagai pemain di belakang striker tak pelak membuat posisi bintang senior Frank Lampard terdesak. Lampard memang selalu tampil dalam dua laga pramusim yang dimainkan Chelsea. Tapi, ditempatkan lebih ke dalam sebagai satu dari dua holding midfielder jelas bukan posisi ideal bagi pemain 34 tahun tersebut. Tidak heran, musim ini bisa menjadi akhir karir Lampard di Stamford Bridge. “Saya masih memiliki kontrak setahun dan saya belum memastikan masa depan saya setelah itu. Tapi, saya tidak menutup peluang ke sini (MLS),” jelas pemain yang sebelumnya dirumorkan akan menemani David Beckham di Los Angeles Galaxy tersebut. (dns/bas)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: