Sejumlah Pegiat Sastra Nilai Gotrasawala Hanya Seremonial
CIREBON - Sejumlah pegiat sastra masih mempersoalkan Gotrasawala yang akan digelar besok, Jumat-Minggu (12-14/8). Karena acara Gotrasawala signifikansinya tidak sebanding dengan dana besar yang dianggarkan. \"Padahal jika pemerintah serius hendak memajukan kesenian dan kebudayaan Cirebon, anggaran besar Gotrasawala bisa digunakan untuk menggelar agenda-agenda kebudayaan yang strategis. Bukan hanya sekedar seremonial seperti Gotrasawala yang akan segera berlangsung di kota ini,\" tutur Wahyudi, pegiat Senja Sastra. Hal serupa diungkapkan Muzani, pegiat Sentra. Menurutnya, sebagai masyarakat Cirebon yang taat membayar pajak mempertanyakan urgensi acara Gotrasawala. \"Sampai saat ini saya masih gagal paham apa korelasi positif antara pemajuan seni budaya Cirebon dengan dikumpulkannya raja-raja se-Nusantara. Apalagi sudah ada Festival Keraton Nusantara (FKN), di mana raja-raja juga berkumpul di sana,\" ungkapnya. Salah satu visi dari terselenggaranya Gotrasawala dari awal tahun 2013 hingga saat ini adalah merangsang kreativitas masyarakat Jawa Barat di bidang seni dan kebudayaan. Namun sangat ironis, acaranya hanya seremonial. \"Sementara kita tahu, seni-budaya adalah kebutuhan jiwa manusia yang bersifat tidak praktis, kata Rendra. Prosesnya panjang. Tidak sekadar seremonial. Belum lagi melihat acara tiga hari Gotrasawala menghabiskan anggaran miliaran,\" imbuh Andri Wikono, pegiat Sentra yang lain. (hsn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: