Pengusaha Batubara Coba Melobi DPRD Kota Cirebon
KEJAKSAN – Kabar mengejutkan datang dari gedung DPRD. Setelah wacana pembukaan kembali bongkar muat batubara di Pelabuhan Cirebon kembali mengemuka, dikabarkan ada salah seorang pengusaha yang mencoba mengondisikan wakil rakyat. Salah seorang anggota dewan yang namanya minta tidak dikorankan mengatakan, pengusaha tersebut melakukan pendekatan kepada salah seorang anggota dewan. Bahkan, pengusaha itu menanyakan sikap DPRD terkini, terkait batubara. Tetapi, anggota dewan tersebut tidak goyah dan menegaskan konsistensi menolak aktivitas batubara di Pelabuhan Cirebon. “Memang ada mas, salah seorang pengusaha sempat bertemu dengan salah seorang anggota dewan. Untungnya masih konsisten,” ujar anggota DPRD yang enggan diungkapkan identitasnya. Masih kata dia, pengusaha tidak hanya berusaha melobi DPRD akan tetapi juga melobi eksekutif. Dirinya menduga kemunculan pemberitaan tentang kemungkinan pembukaan kembali batubara, bagian dari setingan untuk melihat respon publik. Ketua Komisi B, H Watid Sahriar mengungkapkan, rekomendasi penutupan bongkar muat batubara muncul dari rapat paripurna. Sampai saat ini, rekomendasi tersebut belum diubah dan tidak akan berubah. “Kalau mau diubah, ya lewat paripurna lagi,” tandasnya. Watid juga menyinggung Rencana Induk Pelabuhan (RIP). Meski konsepnya bagus, tapi sampai saat ini dirinya belum pernah melihat RIP tersebut secara langsung. Karena itu, dirinya tidak tahu apakah dalam RIP tersebut akan ada batubara di dalamnya atau memang aktivitas lain untuk pengembangan pelabuhan. “Sampai sekarang saya belum tahu RIP-nya, panjangnya berapa meter kita belum tahu,” selorohnya. Bahkan dirinya sempat mendapatkan kabar Mei 2015 akan di-launching rencana pengembangan pelabuhan. Saat itu RJ Lino (Dirut PT Pelindo II) masih menjabat. Kenyataannya sampai saat ini maju mundur. Alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB) itu mengapresiasi rencana pengembangan pelabuhan. Pengembangan ini bagian dari pengembangan potensi pelabuhan. Oleh sebab itu, sangat diharapkan pengembangan pelabuhan tidak mencantumkan batubara. Sebab, banyak komoditas yang bisa dilayani selain batubara. (abd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: