Tujuh Pasangan Mesum Digaruk Petugas

Tujuh Pasangan Mesum Digaruk Petugas

\"\"CIREBON - Sebanyak tujuh pasangan yang diduga bukan suami istri dan 2 petugas parkir ilegal, digiring petugas Polres Cirebon Kota, yang menggelar operasi pekat, Kamis (26/7). Personel dipimpin langsung Kasat Sabhara, AKP R Nana Ruhiyana. Mendatangi beberapa hotel kelas melati yang ada di wilayah Kota Cirebon. Hasilnya, petugas berhasil menggiring tiga pasangan dari hotel yang berlokasi di Jl Cemara, Kota Cirebon. Tak tanggung-tanggung, satu pasangan di antara ketiga pasangan yang berhasil digiring, sudah berusia di atas 40 tahun, dan berjilbab. Satu pasangan digiring dari hotel yang berlokasi di Jl Suradinaya. Dan tiga pasangan lainnya di garuk dari hotel yang berlokasi di samping Terminal Haramukti. Tak hanya itu, dua orang juru parkir ilegal juga diangkut ke truk Dalmas Polres Ciko. Sr (19), sempat mengelak jika dirinya tengah berbuat mesum di salah satu hotel di Jl Suradinaya. Wanita berjilbab yang bertubuh bongsor ini mengaku tidak melakukan apa-apa, lantaran sedang datang bulan. Tak hanya itu, dia mengatakan, kedatanganya ke hotel itu, lantaran menyambut calon suaminya yang baru datang dari Yogyakarta. “Saya nggak ngelakuin apa-apa ko, tahu kalau ini lagi bulan puasa, kan dosa,” kata dia kepada petugas yang menanyakan alasan mengapa berada di hotel di siang bolong. Namun, apa pun alasan yang dikatakan Sr, polisi tetap membawa dia berikut pria yang tengah berada di kamarnya ke truk Dalmas. Usai melakukan operasi disejumlah hotel, tujuh pasangan mesum dan dua juru parkir ilegal itu, dibawa ke makopolresta, untuk didata, dan menandatangani surat perjanjian. Kapolres Cirebon Kota, AKBP Asep Edi Suheri, melalui Kasat Sabhara Polres Ciko, AKP R Nana Ruhiyana mengatakan, operasi yang dilakukan siang hari itu, dilakukan dalam rangka meningkatkan ketertiban, dan mendukung ibadah puasa umat muslim. “Ini kan lagi bulan Ramadan, jadi kami mendukung peribadatan, apalagi Cirebon kan Kota Wali,” kata Nana, usai razia. Nana mengatakan, tangkapan hasil operasinya, akan dlakukan pendataan, dan pembinaan, agar tidak mengulang hal yang sama. “Kami akan data, kami foto, tandatangan surat perjanjian, dan akan kami berikan arahan,” pungkasnya. (atn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: