Putar Otak agar Terus Bertahan

Putar Otak agar Terus Bertahan

Perkecil Ukuran dan Perbanyak Kuantitas Produksi MAJALENGKA - Pengusaha tahu dan tempe harus memutar otak untuk terus melanggengkan usahanya, di tengah melambungnya harga bahan baku tahu dan tempe. Menurut Indra, salah satu pengusaha tahu di Desa Kulur, Kecamatan Majalengka Kota, adanya fluktuasi harga kedelai memang sudah biasa dialami para pengusaha tahu, meskipun beberapa kali harga bahan baku tersebut sempat naik hingga beberapa kali lipat. Yang jelas, bagi pengusaha tahu seperti dia, rasa optimisme jika makanan khas dan yang paling digemari oleh sebagian besar masyarakat Indonesia ini, akan tetap diburu pembeli meski harganya naik. Untuk tetap bertahan, para pengusaha tahu punya trik tersendiri dalam memproduksi tahu kala harga bahan bakunya melonjak. Di antaranya, dengan memperbanyak kapasitas produksi. “Maksudnya diperbanyak produksinya begini, kalau biasanya satu loyang bisa kita cetak 120 tahu, sekarang kita cetak sampai 140 biji. Kalau begini kan, bisa menutup biaya produksi dan menjual tahu dengan ukuran kecil menjadi lebih banyak yang terjual,” ujar dia, kepada Radar, Kamis (26/7). Menurut dia, dengan memperbanyak produksi tahu, maka dalam menjualnya, para pedagang di tingkatan eceran juga tidak kebingunan. Karena, jika mereka biasanya menjual tahu seharga Rp1.000 per lima biji, penjual juga bisa mendapatkanya dengan jumlah yang sama. Hanya saja, memang ukuran tahu yang didapat lebih kecil dari biasanya. Pengusaha tahu lainnya, Mahmud menyebutkan, untuk menambah pemasukan dan menutupi belanja bahan bakunya, para pengusaha tahu juga punya penghasilan lain. Yakni dengan menjual ampas tahu, dengan menaikan harga jualnya. Kalau biasanya satu karung ampas tahu dijual seharga Rp15 ribu hingga Rp17 ribu, maka sekarang bisa mereka jual dengan harga minimal Rp20 ribu, serta bisa menaikannya lagi jika para peminatnya sedang banyak. Selain dimanfaatkan tahunya, sisa produksi berupa ampas tahu juga bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak dan kebutuhan lain sejenisnya. Jadi tak heran jika peminat ampas tahu juga masih berebut untuk mendapatkan barang buruannya ini. Ditambahkannya, pada saat harga bahan baku kedelai sedang melonjak seperti saat ini, biasanya ampas tahu juga banyak diburu para produsen tempe. Mereka biasanya menyisipkan sedikit adonan ampas tahu ke bungkusan kedelai yang telah diberi ragi, sehingga meski kuantitas kedelai pada bungkusan tempe dikurangi, berat dan ukuran tempe tidak akan banyak terpengaruh pengurangannya. (azs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: