Ini Penting bagi Petani Padi, Pasokan Air Diprediksi Masih Cukup

Ini Penting bagi Petani Padi, Pasokan Air Diprediksi Masih Cukup

MAJALENGKA - Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Majalengka mempersilakan petani kembali menanam padi memasuki musim tanam ketiga tahun 2016 ini. Khususnya petani di wilayah dengan ketersediaan air cukup banyak. “Musim kemarau basah tahun ini diprediksi ketersediaan air cukup untuk tanaman padi. Terutama bagi wilayah yang dekat dengan aliran sungai,” imbau Kadistankan, Wawan Suwandi kepada Radar Majalengka. Namun demikian, bagi wilayah dataran rendah beberapa daerah utara Majalengka seperti Jatitujuh, Ligung dan Sumberjaya tidak disarankan menanam padi. Meski sebagian besar di antaranya sudah melakukan penanaman padi. “Hampir seluruh daerah di wilayah utara kembali menanam padi di musim ketiga ketimbang palawija. Termasuk Ligung dan Jatitujuh yang mengandalkan ketersediaan air dari saluran Sindupraja dan Cimanuk,” jelasnya. Sedangkan bagi daerah Sumberjaya, para petani harus menyiapkan sumber lain untuk mengairi areal sawahnya dengan menggunakan mesin pompa. Hal itu sebagai antisipasi jika sewaktu-waktu dibutuhkan ketika air mulai berkurang. “Namun kami memprediksi kalau ketersediaan air masih cukup. Apalagi ketersediaan air di hulu sungai masih cukup banyak untuk mengairi ke sejumlah irigasi. Di beberapa wilayah di hulu hujan juga masih sering terjadi,” tuturnya. Sementara itu, salah seorang petani di Desa Ligung Darkiman (46) mengaku musim tanam ketiga kali ini dirinya lebih memilih kembali menanam padi dibanding palawija. Hal itu karena ketersediaan air masih cukup banyak. “Apalagi kemarau tahun ini masih sering turun hujan. Memang beberapa hari terakhir di wilayah Ligung sudah jarang, tapi di wilayah hulunya ketersediaan air sangat cukup. Kalaupun nanti kemarau, sudah diantisipasi dengan menggunakan mesin pompa ngambil dari sungai Cipelang,” tandasnya. (ono) JAGA-JAGA: Salah seorang petani menyiapkan sumber mata air, bila sewaktu-waktu dibutuhkan ketika ketersediaan air berkurang pada musim kemarau basah. Foto: Ono Cahyono/Radar Majalengka

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: