Perajin Tetap Produksi Tempe dan Tahu

Perajin Tetap Produksi Tempe dan Tahu

CIREBON - Sejumlah perajin Tempe dan Tahu di Kota Cirebon tetap melakukan aktivitas produksi, meski harga keledai melambung. Dengan alasan mempertahankan pelanggan dan menafkahi keluarga. Sukarno (54), seorang perajin tahu tempe di dekat Pasar Harjamukti kepada Radar mengatakan, produksi tahu dan tempe tetap berjalan, karena mempertahankan pelanggan cukup sulit, saat dunia usaha semakin ketat, dengan harga kedelai sekitar Rp8.500 per kilogram. “Mempertahankan pelanggan dan menaikkan harga tempe tahu tipis, langkah pedagang di Cirebon karena jika berhenti produksi, khawatir langganan yang sudah dibina bertahun-tahun kecewa. Sehingga mereka beralih dampaknya akan merugi jika harga kedelai kembali stabil,” katanya, Minggu (29/7). Menurutnya, harga kedelai terus menanjak dari Rp5.500 per kilogram, jelang Ramadan mencapai Rp8.500. Biaya produksi naik cukup tinggi. Namun risiko usaha seperti itu, harus disikapi dengan siap menghadapinya dengan ikhlas, dan tetap mengedepankan keutamaan konsumen. Karena ia yakin pasokan kedelai akan kembali normal juga harga kedelai akan kembali normal. Pengamat ekonomi, Angga Winanta SE menuturkan, kebutuhan kedelai perajin tahu tempe masih mengandalkan kedelai impor. Sehingga harga tergantung pasokan dan datangnya barang. Jika terhambat langsung melonjak. Karena itu ia berharap pasokan akan kembali normal. Sehingga harga kedelai bisa stabil kembali dan para perajin tidak menjadi gulung tikar. “Tanaman kedelai kurang maksimal dikembangkan, karena cocok di lahan pertanian sub tropis. Sehingga tetap mengandalkan impor,” ujar alumni Unswagati tersebut. Nurul (26) salah seorang pembeli tahu tempe di Pasar Kanoman Kota Cirebon mengaku, tahu dan tempe di Pasar Kanoman Kota Cirebon masih mudah didapat. Meski harganya terjadi kenaikan, namun wajar tetap terjangkau. Karena dibanding makanan lain, jauh lebih murah. Kenaikan harga tempe atau tahu masih wajar dibanding kenaikan harga daging ayam, maupun harga daging sapi. “Ya masih tergolong murah naiknya juga,” ungkapnya. (aff)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: