Inter Milan, Transfer Mengalir Bikin Tak Bisa Berkilah

Inter Milan, Transfer Mengalir Bikin Tak Bisa Berkilah

FRANK de Boer tidak akan memiliki alasan untuk berkilah mengenai timnya yang belum siap jika sampai gagal meraup poin penuh di kandang Pescara dua pekan mendatang (11/9). Boleh dibilang, dia telah memiliki skuad impiannya. Owner Inter yang baru, Zhang Jindong, merealisasikan janjinya yang ingin melihat Inter kembali ke jalur Liga Champions dengan menggelontorkan banyak uang di bursa transfer. Sejauh ini, di bawah kendali taipan Tiongkok itu, Inter telah menghabiskan total GBP 72,93 juta (Rp1,26 triliun dengan kurs GBP 1= Rp17.336) untuk mendatangkan sembilan pemain sepanjang bursa musim panas ini. Pembelian termahal dilakukan kepada playmaker yang membawa Portugal menjadi kampiun Euro, Joao Mario. Pemain 23 tahun itu diboyong dengan harga GBP 34 juta (Rp589,61 miliar) dari Sporting Lisbon. Harga itu menjadikan Mario sebagai pemain termahal kedua sepanjang sejarah Inter. Setelah Christian ”Bobo” Vieri yang dibeli dengan harga GBP 38,25 juta (Rp663,31 miliar) dari Lazio musim 1999/2000 silam. Nominal belanja La Beneamata, sebutan Inter, bisa semakin bertambah setelah mereka disebut telah deal dengan Santos seharga EUR 28 juta (Rp414,61 miliar dengan kurs EUR 1= Rp14.807) terkait dengan striker Gabriel Barbossa atau Gabigol. ”Ini adalah tanggung jawab besar,” kata Mario seperti dikutip oleh Spot Mediaset. ”Aku sangat bahagia bisa berada di sini. Aku harap bisa membantu klub meraih apa yang ditargetkan,” lanjutnya. Kedatangan Mario dibutuhkan De Boer untuk menyempurnakan formasi agresif 4-3-3-nya. Dia bisa menjadi penopang sempurna bagi Gary Medel dan Ever Banega. Dengan kemampuan menyerangnya, Mario bisa berduet dengan Banega sebagai gelandang serang yang bermain melebar. Sementara itu, De Boer bisa leluasa memposisikan Medel sebagai gelandang bertahan di depan backfour. Mario kembali mengatakan, saat ini fokusnya adalah mempersiapkan diri bersama Portugal untuk menyongsong dua agenda international. Yakni pertandingan persahabatan melawan Gibraltar di Estadio do Bessa (1/9) dan laga perdana Grup B kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Eropa kontra Swiss di St Jakob Park lima hari sesudahnya (6/9). ”Setelah dua laga itu, aku ingin segera berlatih bersama Inter,” ujar Mario. ”Aku siap jika pelatih membutuhkanku,” tambah pemain yang mengemas 75 laga dan 14 gol di semua ajang selama empat musim berbaju Sporting (2012-2016). Adapun untuk Gabigol, Inter terpikat dengan kemampuannya yang bisa bermain tidak hanya sebagai centre-forward. Namun juga winger dan second striker. Kapabilitas pemain yang dijuluki New Neymar tersebut memberikan keuntungan bagi De Boer jika ingin mencoba sistem permainan baru. ”Kami begitu bersenang-senang karena kami bergairah memikirkan bagaimana cara De Boer memanfaatkan striker multifungsional ini,” sahut Direktur Olahraga Inter, Piero Ausilio, kepada Mediaset Premium. Gabigol sendiri mengaku tak sabar untuk segera berkostum Nerazzurri, julukan lain Inter. ”Italia adalah negara dengan liga yang kompetitif. Aku tak sabar memulai petualanganku di sini,” cetusnya kepada Football Italia. De Boer sendiri senang karena Zhang termasuk orang yang begitu royal demi membentuk skuad yang dibutuhkannya. ”Keinginan mereka jelas. Yakni melihat Inter kembali ke tempat yang seharusnya (Liga Champions),” tutur De Boer kepada Football Italia. ”Karena itu, aku bahagia mereka bisa mendukung proyek yang kami jalankan,” lanjut allenatore 46 tahun tersebut. (apu)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: