Netty Heryawan Siap Benahi PMI Jabar
BANDUNG – Setelah dilantik menjadi Dewan Palang Merah Indonesia (PMI) Jabar, Netty Heryawan menginginkan agar PMI Jabar bisa mengedukasi membangun kesadaran kepada masyarakat tentang pentingnya mendonorkan darah. Sebab, hingga saat ini, angka pendonor sukarela belum signifikan. ”Sebetulnya kesadaran itu tinggi. Ketika PMI menggelar bakti sosial jalan sehat, mereka mendonorkan darah pada salah satu saat mencapai finis. Nah, gerakan seperti ini harus dipupuk agar membangun kesadaran mendonor makin baik,” jelas Netty usai pelantikan di Gedung Sate, kemarin (30/8). Dengan cara ini, lanjut dia, kesadaran untuk mendonor perlu ditumbuhkan. Sebab persentasi jumlah penduduk Jabar yang sudah mencapai 46 juta jiwa, seharusnya selaras dengan jumlah pendonor yang besar. Netty mengakui, dari aspek penghargaan orang yang melakukan donor darah Jabar masih di bawah Jawa Timur. ”Kalau ini masalahnya di kebijakan, mari kita perbaiki. Kalau masalahnya deprogram, mari kita benahi untuk merumuskannya bersama-sama,” urai Netty. Netty menilai, program donor darah harus memiliki daya tarik tersendiri. Sehingga menajdi magnet bagi masyarakat untuk sukarela mendonorkan darahnya ke PMI. ”Sebab sangat penting untuk kemanusiaan,” tegasnya. Di tempat yang sama, Ketua PMI Jabar Adang Rohyana menyebutkan, saat ini kebutuhan darah di Jabar sangat tinggi. Terlebih berdasarkan standar yang ditetapkan WHO, kebutuhan suatu daerah atau provinsi/kota adalah 2 persen dari total jumlah penduduk. Berdasarkan acuan itu, jika merujuk pada jumlah penduduk Jabar 45 juta, maka sekitar 900 ribu kantung darah yang harus tersedia tiap tahunnya. ”PMI Jabar saat ini baru bisa menyedikan stok darah sampai 400-500 ribu kantung saja. Hingga saat ini, pemenuhan darah masih dibantu oleh aksi sosial dari berbagai intitusi baik pemerintah, TNI/Polri dan kalangan mahasiswa,” urainya. Lebih lanjut dirinya mengatakan, dalam perkembangannya PMI sebetulnya banyak memiliki berbagai program pengembangan seperti rencana penyediaan air bersih, pendirian bank rarah, dan pembangunan pabrik plasma darah yang akan bekerjasama dengan Bio Farma. Dia menegaskan, program tersebut pihaknya sudah menyampaikan ke gubernur Jawa Barat sebagai pembina PMI Jabar. Harapannya, pemaparan laporan tersebut mendapat dorongan penuh dari Pemprov Jabar. ”Gubernur sudah siap membantu. Bahkan beliau sangat serius untuk menginisiasi membangun bank darah di enam wilayah di Jabar,” pungkas Adang. (yan/rie)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: