Mau Mundur? Eeng Cuma Gertak Sambal
KEJAKSAN – Rencana pengunduran diri Hj Eti Herawati (Eeng Carli) sebagai calon wakil walikota dari Partai Demokrat, sepertinya hanya gertak sambal. Pasalnya, apa yang diungkapkan Eeng di media, tidak pernah dibahas di internal Partai Nasional Demokrat (Nasdem). “Wah kalau itu saya tidak tahu, karena ibu ketua tidak pernah menyampaikan ke saya,” kata Sekretaris DPD Partai Nasdem Kota Cirebon, Harry Saputra Gani saat ditemui Radar, Selasa sore (30/8). Diungkapkan dia, sejak pembahasan cawawali deadlock, HSG –sapaan akran Harry Saputra Gani- di internal Nasdem tak pernah membahas mengenai mengenai kelanjutan pencalonan Eeng oleh Partai Demokrat. Bahkan, saat ini Nasdem sedang fokus kepada pembenahan kepengurusan, khususnya verifikasi kepengurusan mulai tingkat kecamatan hingga RW. Pasalnya, Nasdem ingin kepengurusannya lengkap hingga tingkat RW. Pernyataan HSG, senada yang diungkapkan Politisi Partai Demokrat, M Handarujati Kalamullah S Sos. Diungkapkan Andru, Partai Demokrat dan Eeng Carli tidak pernah membahas mengenai pengunduran diri. Kalaupun benar mengundurkan diri, mestinya ada pembicaraan resmi dengan Partai Demokrat sebagai pengusung. “Sekarang tinggal komitmen Ibu Eeng. Kalau lanjut di pencalonan wawali, konsekuensinya harus mundur dari wakil ketua DPRD. Siap tidak?” tanya Andru. Di tempat terpisah, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPC Partai Demokrat, M Sofyan menyarankan kepada Eeng Carli untuk menetapkan sikap. Bila tidak melanjutkan pencalonan sebagai wakil walikota, agar segera mengundurkan diri secara resmi. “Jangan menggantung, kalau mundur ya mundur saja,” tegasnya. Bahkan Sofyan kembali menyarankan walikota dengan tersisa waktu yang hanya 1,5 bulan lagi, untuk bisa berpikir jernih memikirkan pemerintahan dengan berbagi tugas. Menurut Sofyan, walikota memerlukan sosok yang dapat melakukan pembenahan di internal birokrat, sekaligus melakukan konsolidasi. “Sosok yang punya kemampuan itu Pak Manap (Mantan Sekretaris Daerah, Drs H Hasanudin Manap MM). Kondisi pemerintahan saat ini, terus terang ada kemunduran. Pak Manap sosok yang tepat mengisi ketiadaan seseorang yang mampu melakukan konsolidasi di kalangan birokrat,” bebernya. Tak sebatas itu, Sofyan juga menunggu Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar. Pasalnya, musda partai berlambang pohon beringin itu, berkaitan dengan sosok yang akan diajukan sebagai cawawali dari partai pengusung. (abd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: