Dramatisnya Luiz, Pergi di Last Minutes Bursa Transfer

Dramatisnya Luiz, Pergi di Last Minutes Bursa Transfer

LONDON – Tidak ada angin. Tidak ada hujan. Tidak akan ada yang menyangka apabila David Luiz pergi meninggalkan Parc des Princes, kandang Paris Saint-Germain (PSG). Karena, durasi kontraknya bersama PSG baru akan berakhir di musim panas tahun 2019 mendatang. Namun kehadirannya di stasiun King Cross St Pancras, London, Rabu sore waktu setempat menyiratkan hal lain. Ya, Luiz akhirnya pergi meninggalkan PSG lalu memilih kembali ke rumah lamanya yang apabila dari King Cross jarak tempuhnya hanya kurang dari 15 menit. Kemarin WIB (1/9), atau sebelum deadline bursa transfer Eropa ditutup pada pukul 23.00 waktu London, Luiz resmi kembali ke Chelsea. Situs Transfermarkt menyebutkan, demi mengembalikan nostalgia Luiz dengan Stamford Bridge seperti musim 2011-2014 lalu, Chelsea harus merogoh koceknya sebesar EUR 38,5 juta (Rp569,7 miliar). Periode kedua Luiz bersama The Blues –julukan Chelsea– ini akan berjalan tiga musim ke depan. \'\'Saya bahagia bisa kembali ke Chelsea. Kami punya banyak kenangan yang fantastis sejak saya tiba di klub ini. Dan saya ingin membantu tim ini lagi dan juga membantu Antonio Conte merangkai sukses,\'\' ucap Luiz dalam situs resmi klub. Uniknya, ini bukan kali pertama Luiz datang dengan status sebagai pembelian saat last minutes bursa transfer. Kedatangannya ke Chelsea dari Benfica lima musim lalu pun juga terjadi sebelum deadline bursa transfer musim dingin. Harga Luiz kala itu berada di angka EUR 25 juta (Rp369,9 miliar). Luiz tiga musim di Chelsea, sebelum hengkang musim panas 2014 dia melakukan 81 laga dengan menyumbang enam gol. Begitu di PSG, Luiz dua tahun yang lalu pernah menertawakan Chelsea dengan menyebut mantan klubnya itu salah menjualnya ke PSG. Meski begitu, itu semua tidak berdampak dengan comeback-nya ini. Luiz juga pernah berselebrasi merayakan golnya di Stamford Bridge saat dia dapat membawa PSG menahan imbang Chelsea 2-2 pada leg kedua 16 Besar Liga Champions 2014-2015. \'\'Saya selalu mempunyai hubungan yang menakjubkan dengan fans Chelsea. Saya sekarang memandang jauh ke depan ketika kembali mengenakan jersey biru ini satu kali lagi di Stamford Bridge,\'\' tutur pemain berambut kribo ini. Bukan hanya Luiz pembelian last minute Chelsea. Ada juga bek kiri Fiorentina Marcos Alonso. Mantan bek Bolton Wanderers itu dibeli seharga EUR 27,3 juta (Rp404 miliar). Bersama Alonso, Luiz jadi proyek Antonio Conte memperkuat defense Chelsea. Sebelum menjatuhkan pilihan ke Luiz, Conte gagal mendaratkan dua buruan dari Italia-nya, seperti Alessio Romagnoli (AC Milan) dan Kalidou Koulibaly (Napoli). Pertanyaannya, kenapa Luiz pergi dari Paris? Padahal musim lalu, andai tidak ada cedera, dia biasanya menjadi kepercayaan Laurent Blanc yang kala itu masih menangani PSG. Dari 46 kali main, hanya tujuh kali dia menjadi pengganti. Pergantian pelatih dari Blanc ke Unai Emery disebut-sebut jadi sumbunya. Begitu besarnya hasrat Luiz meninggalkan PSG, sampai-sampai pada hari Selasa atau sehari jelang deadline transfer, dia meminta Direktur Olahraga PSG Leonardo agar melepaskannya. Padahal, PSG sebelumnya tidak mau melepas Luiz apabila tawarannya di bawah EUR 40 juta (Rp591,9 miliar). Daily Mail menyebut, Luiz sudah tahu bahwa dia bukan rencana utama Emery di PSG. Emery sudah mengungkapkannya kepada Luiz sejak Juli lalu. Emery lebih senang memasang kapten Thiago Silva dengan Marquinhos. Luiz masih dipercaya mengisi pos bek tengah bersama Presnel Kimpembe karena dua pemain itu masih belum main. Silva masih cedera, dan Marquinhos masih diberi dispensasi libur setelah mampu membawa Brasil meraih emas di Olimpiade 2016 kemarin. Laporan surat kabar Inggris itu juga diperkuat pernyataan dari Kimpembe. \'\'Tidak ada tempat utama untuk saya dan David Luiz,\'\' ungkap bek muda Prancis berusia 21 tahun itu kepada L\'Equipe. Sama seperti Luiz, Kimpembe juga ingin pergi dari PSG. \'\'Bagus juga bersaing di dalam tim, karena itu membantu kita untuk berkembang. Tetapi, itu berbeda kalau sudah tahu siapa pemain starter-nya. Begitu mereka (Silva dan Marquinhos) kembali, tidak ada tempat lagi untuk saya,\'\' lanjutnya. Selain karena faktor Emery, Luiz juga merasa kurang berkembang selama berada di PSG. Itu sebagaimana yang diungkapkan salah seorang jurnalis terkemuka di Prancis bernama Julien Laurens. \'\'Ingat apa yang terjadi di saat laga PSG melawan Barcelona?\'\' kata Laurens membuka pernyataannya kepada BBC Radio 5 Live. Tepatnya saat leg pertama perempat final Liga Champions 2014-2015 di Parc des Princes. PSG dipermalukan 1-3 di depan publiknya sendiri. \'\'Dan dia (Luiz) dibuat malu usai di-nutmeg Luis Suarez dua kali. Dia benar-benar dipermalukan di Parc des Princes,\'\' tutur Laurens. \'\'Dia merasa belum membaik performanya sejak kepergiannya dari Chelsea. Saat dia kembali ke Chelsea dia akan merasa sebagai pemain yang lebih buruk ketimbang di saat dia meninggalkan klub itu,\'\' lanjut Laurens. Selama tiga musim di PSG, Luiz sudah bermain 89 kali. Luiz bukan satu-satunya kejutan di bursa transfer musim panas ini. Jack Wilshere juga mengejutkan di menit-menit terakhir bursa transfer musim panas. Sempat dikaitkan bakal terbang ke Roma atau bermain untuk Crystal Palace, gelandang 24 tahun itu lebih memilih merapat ke Bournemouth. Wilshere merapat ke klub berjuluk The Cherries itu dengan status sebagai pemain pinjaman dalam semusim ke depan. Bujukan Eddie Howe kepada Wilshere dengan kans bermain sebagai starter membuatnya lebih berpaling ke Bournemouth. \'\'Jack jadi seperti bagian terakhir dari puzzle Bournemouth,\'\' klaim Howe kepada situs resmi klub. Selain itu, di Bournemouth juga ada Benik Afobe yang notebene adalah rekan satu angkatan dengan Wilshere di akademi Arsenal. \'\'Benik sudah banyak bercerita positif ke Jack. Itu akan sedikit membantunya. Saya tidak mau berandai-andai, tunggu saja Jack di musim ini bersama kami,\'\' lanjutnya. Besarnya bujukan teman dekat juga berada di balik kejutan Moussa Sissoko yang merapat ke Tottenham Hotspur. Padahal, pada saat pergi meninggalkan Clairefontaine –sebutan kamp latihan Timnas Prancis– dua hari yang lalu, Everton sebagai klub peminat Sissoko sudah menyiapkan jet pribadi untuk menerbangkannya dari Prancis menuju ke Liverpool. Akan tetapi, bujukan dari penjaga gawang Spurs yang juga kapten Timnas Prancis Hugo Lloris mengalahkan upaya The Toffees –julukan Everton– itu. Sissoko pun tidak menuju ke jet pribadi yang disediakan Everton. Panggilan dari Ronald Koeman melalui telepon selulernya pun tidak diangkat. Sissoko lebih memilih pergi ke London dan menandatangani kesepakatan kontrak dengan Spurs. \'\'Hari ini saya sangat bahagia, bahagia karena saya bisa main bersamanya di Premier League,\'\' sebut Sissoko dikutip Sportsmole. Sissoko meninggalkan Newcastle United dengan transfer fee sebesar GBP 30 juta (Rp527,1 miliar). (ren)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: