Usia Dini Jadi Sasaran GMC

Usia Dini Jadi Sasaran GMC

CIREBON – Klub bola basket Generasi Muda Cirebon (GMC) Kota Cirebon tak berhenti berinovasi. Setelah memiliki fasilitas latihan berskala nasional, klub ini seperti tak ingin diam. Berbagai cara dilakukan untuk mengembangkan basket di Kota Cirebon. Yang terbaru, GMC akan menghelat kejuaraan bola basket antarSD. Tidak lama lagi event ini akan dilaksanakan. Setidaknya, undangan sudah disebarkan kepada 11 SD di Kota Cirebon. Turnamen itu akan diputar mulai 17 September mendatang. Rencananya, pertandingan hanya akan dilaksanakan di akhir pekan. Mantan pebolabasket nasional, Njoo Lie Wen menjadi ketua panitia turnamen bertajuk GMC Championship tersebut. “Kami ingin menciptakan turnamen yang menyenangkan bagi anak-anak,” katanya kepada Radar Cirebon, kemarin (7/9). Memang, turnamen bola basket belum banyak dilaksanakan di level Sekolah Dasar. Turnamen antarpelajar lebih banyak melibatkan siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) maupun Sekolah Menengah Atas (SMA). Karena itulah GMC tergerak menghelat turnamen antarpelajar SD. “Kami ingin menanamkan kecintaan anak-anak terhadap olahraga bola basket. Kami ingin anak-anak usia dini itu senang dan menikmati permainan bola basket. Tujuan jangka panjangnya tentu untuk pembibitan di Kota Cirebon juga,” kata Lie Wen. Menurut mantan pemain nasional yang pernah memperkuat Asaba Jakarta, anak-anak Kota Cirebon belum serius menggeluti cabang olahraga asal Amerika ini. Karena itu, hasilnya tidak maksimal. Sejauh pengamatan Lie Wen, anak-anak Kota Cirebon mengejar prestasi dari cabang bola basket hanya untuk memuluskan perjalanan di dunia pendidikan. “Tujuannya terlalu sempit, dapat piagam lalu mengejar beasiswa pendidikan. Itu tidak salah. Sayangnya, kebanyakan dari mereka, setelah itu bermain basket ya sekadar main-main saja,” ungkapnya. Oleh karena itu, Lie Wen tak hanya ingin membekali para pemain junior dengan kemampuan bermain yang baik. Namun juga mental yang bagus sebagai seorang atlet. Bagi dia, bola basket lebih dari sekadar permainan memasukkan bola ke dalam keranjang. Tapi, wahana pembelajaran dan pembinaan karakter generasi muda. “Tentu banyak sekali keuntungan kalau kita berprestasi, salah satunya kemudahan di dunia pendidikan. Namun, seorang atlet basket juga harus memiliki rasa tanggung jawab untuk besar sekaligus membesarkan olahraga ini,” ungkap pemain yang tiga kali tampil di SEA Games. (ttr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: