Jangan Sampai Masyarakat Cirebon Timur Jadi Penonton
CIREBON - Zona industri yang digembar-gemborkan Pemkab Cirebon untuk wilayah timur Cirebon, harus dibarengi dengan peningkatan SDM yang mumpuni. Sebelum zona industri dicapai, maka Pemkab Cirebon harus terlebih dahulu meningkatkan SDM warga Kabupaten Cirebon, agar program itu benar-benar dirasakan masyarakat setempat. Sekda Provinsi Jawa Barat, Dr H Iwa Karniwa SE Ak MM CA PIA kepada Radar mengatakan, pihaknya masih mempelajari rencana zona industri di Kabupaten Cirebon. “Nah saya masih mempelajari,” ujar Iwa kepada Radar, Senin (12/9). Menurut Iwa, adanya rencana zona industri tentunya sudah sangat matang digagas Bupati Cirebon. “Tentu Pak Bupati sudah mempertimbangkan beberapa aspek, termasuk tata ruangnya,” ungkapnya. Iwa membeberkan, adanya zona industri merupakan imbas dari majunya infrastruktur utama yang ada di wilayah timur Jawa Barat, khususnya Cirebon. “Mudah-mudahan itu bagian dari antisipasi kemungkinan terjadinya aktivitas ekonomi yang membesar karena berbagai infrastruktur utama sudah ada. Tentunya aktivitas ekonomi berikutnya bisa ikutan. Pak Bupati menangkap sinyal itu dengan merencanakan adanya kawasan industri,” imbuh orang nomor tiga di Provinsi Jawa Barat tersebut. Dia mengingatkan, sebelum zona industri diwujudkan, maka SDM di Kabupaten Cirebon terlebih dahulu ditingkatkan. “Kita belajar tempo dulu. Ketika pembangunan tidak dibarengi dengan pembangunan sumber daya manusia, sehingga begitu dibutuhkan, orangnya nggak ada. Nah, belajar dari situ, maka saya sarankan untuk bisa melakukan. Sehingga pembangunan ekonomi benar-benar dimanfaatkan masyarakat Kabupaten Cirebon,” tegasnya. Untuk itu, sudah menjadi kewajiban Pemkab Cirebon untuk melatih dan mempersiapkan warga Kabupaten Cirebon untuk siap bekerja. “Jangan sampai warga lokal hanya jadi penonton. Makanya, Pemkab Cirebon terlebih dahulu mempersiapkan warga untuk siap bekerja,” ucapnya. Sebelumnya, Bupati Sunjaya menjelaskan, Pemerintah Kabupaten Cirebon diundang pemerintah Malaysia untuk membicarakan masalah investasi. Mengingat, beberapa bulan ini intensitas komunikasi antara Pemerintah Kabupaten Cirebon dengan Malaysia, khususnya soal investasi, meningkat. Bahkan Sunjaya mengaku, pihak Malaysia sudah beberapa kali melakukan peninjauan ke beberapa lokasi potensial di Kabupaten Cirebon. “Kita ke sana (Malaysia, red) untuk memberikan informasi tentang peluang-peluang investasi dan potensi-potensi unggulan di Kabupaten Cirebon,” ujarnya. Sunjaya menjelaskan, sedikitnya ada lima program unggulan yang akan dibicarakan dengan Malaysia. Program tersebut adalah Golden Industrial Zone, poros maritim, industri perikanan, industri listrik dan pengembangan perumahan Cirebon New City. Kelima program tersebut merupakan peluang-peluang potensial bagi investor Malaysia. “Program Golden Industrial Zone adalah peluang investasi di sektor industri. Mengingat Kabupaten Cirebon telah menetapkan kawasan Mundu-Losari menjadi kawasan industri. Dan hingga saat ini kita siapkan sekitar dua ribu hektare yang bisa dimanfaatkan investor,” lanjutnya. Sementara untuk industri perikanan, Sunjaya akan memperkenalkan berbagai potensi perikanan yang ada di Kabupaten Cirebon. “Kita memiliki 54 km bibir pantai, dan ini sangat potensial untuk dilakukan pengembangan potensi perikanan,” lanjutnya. Dari kelima program tersebut, sektor Golden Industrial Zone dan poros maritim menjadi program dan potensi prioritas Pemerintah Kabupaten Cirebon. Mengingat kedua sektor itu merupakan sektor riil pengembangan Kabupaten Cirebon. (den)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: