Sungai Goa Lalay Kembali Makan Korban
ARGAPURA - Seorang pemuda asal Kabupaten Cirebon tewas tenggelam di aliran sungai objek wisata Gua Lalay yang di blok Cantapura Desa Sukadana Kecamatan Argapura. Korban tewas diduga akibat tidak hati-hati dan belum mengetahui seluk beluk aliran deras sungai ketika berenang. Kapolres Majalengka AKBP Mada Roostanto SE MH melalui Kapolsek Argapura Kompol M Riyadi Paweka mengatakan, dari olah TKP dan keterangan saksi, Senin (12/9) sekira pukul 15.00 datang empat orang wisatawan lokal asal Cirebon dengan niat sekedar menikmati keindahan, foto, dan bertualang di Gua Lalay. Melihat aliran sungai menarik dan jernih, timbul niat mereka untuk mencoba berenang. Sebelumnya mereka meminta izin kepada petugas objek wisata tersebut dan diizinkan. Pukul 16.30, tanpa berlama-lama mereka langsung terjun ke aliran sungai yang cukup deras. “Keempatnya adalah Muhajirin, Andri, Fikri, dan Nuraini. Mereka semua warga Kabupaten Cirebon. Ketika berenang, saudara Muhajirin (22) tiba-tiba terseret arus sungai. Temannya yang lain bernama Andri berusaha menolong korban dan sempat menangkap tangannya. Namun nahas pegangannya terlepas lagi, dan korban tenggelam dan nyawanya tidak tertolong,” terang kapolsek kepada Radar. Temannya lagi yang bernama Fikri segera lari ke rumah warga untuk meminta tolong. Kemudian sejumlah warga lain melaporkan ke Polsek Argapura. “Anggota langsung datang, kondisi korban sudah meninggal dunia. Evakuasi korban sekitar Jam 18.15, korban dibawa ke Rumah Sakit Majalengka untuk divisum sebagai kelengkapan laporan. Diperoleh keterangan dari saksi yakni teman-teman korban, Muhajirin beralamat di Blok Dukuh Malang RT 06 RW 02 Kelurahan Tukmudal Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon,” ucapnya. Untuk proses selanjutnya, polisi telah menghubungi keluarga korban. Teman-teman korban, petugas objek wisata dan sejumlah warga masih dimintai keterangan lebih lanjut. Nana Rudiana (47) warga setempat mengungkapkan, aliran sungai Gua Lalay memang terlihat tenang di permukaan. Padahal di bawahnya arusnya cukup deras dan terdapat batu yang cukup besar. Bahkan di beberapa titik terdapat pusaran yang bisa menyeret orang yang berenang. “Bulan Februari 2016 lalu, Otong Ian seorang pemandu wisata juga meninggal karena tenggelam. Sempat berhari-hari dilakukan pencarian oleh Tim SAR. Jasadnya ditemukan beberapa kilometer dari tempatnya tenggelam,” ungkapnya. Kasubag Humas Ipda M Abas menambahkan, untuk mengantisipasi munculnya korban lain Polres Majalengka mengimbau masyarakat sementara tidak mengunjungi Gua Lalay. “Karena cuaca saat ini bisa secara tiba-tiba mendatangkan arus sungai yang deras. Demi keselamatan, dimohon masyarakat untuk sementara tidak melakukan aktivitas disekitar lokasi objek wisata Gua Lalay,” pungkasnya. (gus/bae)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: