Mau ke Kuningan Harus Memutar ke Ciamis
KUNINGAN - Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Kuningan, Jumat malam (16/9) menimbulkan bencana bagi warga Desa Pamulihan, Kecamatan Subang. Setidaknya ada tujuh rumah yang mengalami rusak berat dan satu di antaranya roboh setelah tertimbun longsoran tanah. Selain rumah, akses jalan menuju Pamulihan juga terputus sepanjang delapan meteran. Hanya kendaraan roda dua saja yang bisa lewat lantaran yang tersisa hanya bahu jalan selebar satu meteran. Akibat terputusnya akses jalan, warga Pamulihan terpaksa harus memutar ke Rancah, Kabupaten Ciamis, jika ingin ke Kuningan. Ketujuh rumah warga yang mengalami kerusakan berada di beberapa dusun. Antara lain di Dusun Puhun, Desa Pamulihan, rumah milik Rusdayat (56), Karyono (50), Warno (45), Utay (57), Sunarya (45), Rukman (40) dan rumah Caryaman (50) yang berada di Dusun Manis desa setempat terancam akibat longsoran tanah. Sedangkan nasib malang dialami Rasyo (46) yang rumahnya rata dengan tanah setelah terkena hantaman longsor. Beruntung dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa. Pemilik rumah berhasil menyelamatkan diri sebelum rumahnya roboh. Rasyo menceritakan, malam itu sekitar pukul 22.00, dia dan keluarganya sudah tidur. Tak berapa lama, istrinya, Anah mendengar suara mencurigakan dari arah bagian belakang rumahnya. Mendengar bunyi yang asing, Anah membangunkannya dirinya. Kemudian dia berusaha keluar rumah dan menyelamatkan barang berharga. “Saya, istri dan anak langsung ke luar rumah karena merasa bakal ada bahaya. Saya juga berusaha menyelamatkan barang berharga dari rumah. Tak berapa lama, terdengar suara berderak yang sangat kencang dan menimpa rumah saya. Untungnya, saya sekeluarga sudah berada di luar rumah. saking kencangnya longsoran tanah, rumah saya rata dengan tanah. Hanya TV dan lemasi es saja yang berhasil diselamatkan,” tutur Rasyo, kemarin (17/9). Rasyo sendiri tak menyangka jika tempat tinggalnya akan roboh hanya dalam beberapa menit. Dia juga mendengar jika beberapa rumah tetangganya mengalami kerusakan yang cukup parah. Bahkan akses jalan antar dusun juga terputus akibat longsor. Siang kemarin (17/9) Rasyo berada di antara puing-puing rumahnya yang sudah ambruk. “Rumah ini satu-satunya tempat tinggal kami. Sekarang kami mengungsi di lokasi yang dianggap aman. Untuk membangun kembali rumah ini, kami agak kesulitan. Mudah-mudahan saja ada bantuan dari pemerintah,” harap pria yang berprofesi sebagai guru tersebut. Rasyo juga mengatakan jika akses jalan menuju desanya terancam terisolir jika tidak ada upaya perbaikan. Sebab, badan jalan ambles terbawa longsor sepanjang 8 meteran. Satu-satunya sarana transportasi yang bisa melintas yakni motor. “Kalau mobil jelas tidak bisa lewat, soalnya yang tersisa hanya bahu jalan selebar satu meteran. Dan itu juga kondisinya terancam longsor lagi jika hujan deras. Warga yang ingin ke Kuningan, terpaksa harus memutar ke Rancah, Kabupaten Ciamis,” kata bapak tiga anak tersebut. Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) langsung mengirimkan personelnya ke lokasi longsor. Petugas kemudian mencatat rumah warga yang mengalami kerusakan dan mengungsikan penduduk ke lokasi yang aman. Disamping itu, BPBD juga menurunkan logistic untuk membantu warga yang terkena musibah. “Kami sudah mengirimkan tim ke lokasi bencana alama. Dari laporan pemdes setempat, ada tujuh rumah warga di RT 25/06, Dusun Ciketug, Desa Pamulihan yang mengalami rusak berat. Satu di antaranya roboh. Kami melakukan penanganan terhadap warga yang terkena musibah. Sedangkan untuk akses jalan, kami berkoordinasi dengan instansi terkait,” sebut Kepala BPBD Agus Mauludin MSi. (ags)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: