Kasus SD Kebon Baru IV Dianggap Cuma Miskomunikasi

KEJAKSAN – Persoalan yang muncul ke publik atas iuran yang dibebankan kepada siswa, menjadi perhatian para pihak terkait dalam beberapa hari terakhir. Karena itu, Dinas Pendidikan melalui UPTD Pendidikan Kecamatan Kejaksan memfasilitasi pertemuan antara pihak sekolah, komite dan perwakilan orangtua siswa pada Sabtu (17/9). Hasilnya, mereka sepakat untuk meningkatkan komunikasi bersama. Khususnya terkait kebijakan sekolah. Dalam pertemuan tersebut, Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Kejaksan, Sofie SPd mengatakan, persoalan yang ada diselesaikan secara musyawarah. Sebab, pada dasarkan iuran yang dibayarkan murid untuk kepentingan pendidikan. Sofie sudah membahas bersama sekolah dan komite. “Intinya meningkatkan sinergitas dan komunikasi. Jangan sampai terjadi salah paham karena miskomunikasi,” ucap Sofie, kepada Radar, Senin (19/9). Kepala SDN Kebon Baru IV, H Tamsil Kartika SPd menyampaikan, setelah melalui pembahasan bersama komite dan perwakilan orangtua siswa, anggaran yang ada digunakan untuk item penunjang pendidikan. Karena itu, dengan kesadaran bersama dalam memajukan pendidikan, semua pihak bersepakat agar persoalan iuran tersebut menemukan titik temu. Setelah berdiskusi panjang, akhirnya sekolah dan komite memiliki satu pemahaman bersama tentang peruntukan anggaran tersebut. Dimana, seluruhnya digunakan untuk kepentingan murid dalam pengembangan pendidikan. Ketua Komite Sekolah SDN Kebon Baru IV, Hera Damayanti menambahkan, pertemuaan seluruh elemen warga SDN Kebon Baru IV menghasilkan pemahaman bersama. Dalam hal ini, komite sekolah maupun perwakilan orangtua siswa telah mengetahui dengan jelas peruntukan anggaran iuran untuk kepentingan siswa itu sendiri. “Kami membahas panjang lebar. Akhirnya diketahui bersama tidak ada penyalahgunaan dari anggaran tersebut,” ujarnya. Ke depan, kata Hera, setiap hal yang menyangkut kebijakan sekolah, akan dibahas bersama sebelum ada keputusan resmi. Hal ini menjadi pembelajaran bagi segenap keluarga besar SDN Kebon Baru IV, agar lebih meningkatkan komunikasi dalam setiap hal. Selama ini, terjadi beberapa kali miskomunikasi yang membuat percik persoalan. “Komite Sekolah menjadi wadah bagi terjalinnya komunikasi antara sekolah dengan orangtua murid. Hal ini demi menghindari kesalahpahaman di kemudian hari,” ucapnya. (ysf)

Sumber: