Janda Tanpa Keterampilan, Alasan Terjun di Dunia Malam

Janda Tanpa Keterampilan, Alasan Terjun di Dunia Malam

CIREBON – Usianya sudah kepala tiga, tapi jika sedang mangkal di jalan, penampilan EM dan MN tak kalah dengan gadis ABG. Ditambah polesan bedak dan lipstick serta pola tingkahnya yang genit, gadis 17 tahunan yang lagi puber pun lewat. Minggu (18/9) dini hari, keduanya masih duduk-duduk di depan warung di Jl Ahmad Yani Kota Cirebon. Senyumnya diumbar lebar, setiap pengendara yang melintas pelan pun ia sapa dengan lambaian tangan. “Mampir mas,” katanya sambil mengumbar senyum. Namun nasib keduanya mungkin lagi apes, keduanya diciduk petugas gabungan yang saat itu sedang malakukan operasi penyakit masyarakat dengan sasaran PSK, lelaki hidung belang dan miras. Keduanya pun kemudian dibawa ke kantor Satpol PP Kota Cirebon untuk kemudian didata dan dimintai keterangannya. EM (35) dan MN (36) yang merupakan warga Kabupaten Cirebon, hari itu keduanya sama sekali belum menerima tamu. Padahal biasanya jika sedang beruntung, paling tidak ia bisa “menemani” tiga pria. “Tadi juga warung belum bayar, lagi sepi,” tutur MN kepada Radar. Sejatinya, EM dan MN adalah rival, meskipun keduanya berteman akrab dan kerap saban hari bersama. Pekerjaanlah yang membuat keduanya bersaing. Bahkan tak jarang MN harus banting harga jika EM yang mempunyai paras lebih oke darinya kerap dipilih tamu. “Kita temanan akrab, orang lapangan kan harus banyak temannya, tapi ya tetap bersaing. Kalau lihat dia dibawa orang mulu kan kitanya kapan dibawa, ya terpaksa banting harga,” ujar MN saat diwawancarai di kantor Satpol PP Kota Cirebon, kemarin. Diakui keduanya, alasan kuat keduanya terjun ke bisnis esek-esek adalah masalah ekonomi. Sebagai janda, mereka butuh uang untuk biaya hidup keluarganya, terlebih keduanya punya anak yang harus dibiayai makan dan sekolahnya. “Ya kalau gak begini mau kerja apa? Gak punya keterampilan, suami gak ada, sudah cerai lama, sedangkan anak mesti sekolah, keluarga mesti makan,” ungkap EM. Setelah menjalani pemeriksaan, keduanya pun kemudian dibawa ke panti sosial di Palimanan untuk direhabilitasi. Hal tersebut dilakukan setelah keduanya sudah lebih dari sekali tertangkap razia serupa. “Kita serahkan keduanya ke panti sosial. Di sana mereka akan dilatih keterampilan dan akan diberikan modal untuk memulai hidup baru dan diharapkan tidak terjun lagi ke dunia malam lagi,” tutur Kasie PPNS Satpol PP Kota Cirebon Drs Ahmad Nadirin. (dri)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: