Manusia Solar dari Kuningan (4/habis), Begini Awal Ceritanya

Manusia Solar dari Kuningan (4/habis), Begini Awal Ceritanya

KUNINGAN - Bau solar dan telanjang dada menjadi identitas Agus Cik (60) warga Desa Sumbakeling, Kecamatan Pancalang, Kabupaten Kuningan. Warga menyebut Agus sebagai Manusia Solar. Perilaku aneh itu ternyata sudah dilakoni Agus sejak 30 tahun yang lalu. Bermula saat baru punya anak dua dari istri pertamanya. Manusia Solar yang sehari-harinya bekerja menggarap sawah tak tahan dengan panas sinar matahari. Rekasi tubuhnya ketika terpapar sinar matahari langsung mengeluarkan keringat. Berbeda dengan kebanyakan orang, keringat Manusia Solar jika terlalu lama dibiarkan ternyata menghasilkan kristal garam. Hal itu membuat tubuhnya terasa perih. Karena itu, Agus merasa tidak nyaman dan terganggu untuk beberapa lama. Hingga akhirnya, tanpa disengaja, ketika dia tengah memperbaiki mesin motornya, terobati oleh tangannya sendiri yang berlumuran oli. Kejadian itu pun menjadi pengalaman berharga bagi si Manusia Solar. Setiap pagi hendak berangkat ke sawah dan sore hari, Agus untuk membaluri tubuhnya dengan oli bekas. Namun, ketersediaan oli bekas terbatas; hanya ada satu bulan sekali, ketika motornya sedang diservis saja. Agus pun mencari penggantinya, yaitu solar. Sejak saat itu, mandi solar menjadi ritual rutin pagi dan sore Agus untuk menjadikan tubuhnya terasa nyaman dan sejuk. Wajar jika Agus dijuluki Manusia Solar. \"Saya mandi biasa pakai air, tapi tidak pakai sabun dan sampo. Setelah itu baru dibalur solar, agar tubuh terasa nyaman dan sejuk sekalipun terpapar sinar matahari langsung,\" kata Agus. (taufik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: