Perbaikan Jalan Patrol Molor, Pedagang Merugi

Perbaikan Jalan Patrol Molor, Pedagang Merugi

PATROL – Sudah jatuh tertimpa tangga. Begitulah nasib para pedagang di sepanjang jalan raya pantura Patrol. Sudah usaha mereka kembang kempis lantaran terpengaruh beroperasinya Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), kini mereka harus kembali menanggung rugi akibat molornya perbaikan jalan raya pantura. Tidak segera tuntasnya betonisasi jalan raya berdampak buruk secara langsung terhadap kelangsungan usaha mereka. Pasalnya, akses masuk bagi pembeli untuk menuju ke tempat usaha mereka terhalang sehingga pendapatan ikut menurun. Bahkan hampir sebagian besar pedagang di sebelah utara jalan raya kawasan pasar Patrol terpaksa tutup usaha. “Sejak ada perbaikan jalan, omzet menurun. Bukan saya saja yang merasakan, tapi pedagang lain juga. Banyak yang pilih tutup dulu,” kata Teguh, salah seorang pemilik kios pulsa kepada Radar, Rabu (21/9). Awalnya, ungkap dia, pedagang gembira karena proses perbaikan jalan berlangsung cepat. Kurang dari sebulan, betonisasi sekitar sepanjang 1 kilometer di lajur sebelah selatan cepat tuntas. Namun, gara-gara pengecoran jalan tak kunjung dikerjakan, pedagang kembali gigit jari. “Macetnya sih iya, tapi pembeli gak bisa mampir kesini. Rugi kita,” keluh dia. Karena itu pihaknya berharap, pelaksana jalan nasional Pamanukan-Sewo-Lohbener Kementrian Pekerjaan Umum segera menegur pelaksana proyek untuk segera menuntaskan pekerjaan. Sementara keterlambatan pengerjaan perbaikan jalan sepanjang sekitar 1 kilometer mulai dari depan kawasan terminal Patrol sampai depan RSUD Pantura Patrol itu juga berdampak pada terganggunya aktivitas masyarakat. Pasalnya, penggunaan satu lajur untuk kendaraan dari arah Jakarta menuju Cirebon, memicu kemacetan arus kendaraan yang telah berlangsung sejak dua bulan terakhir. Macet kerap terjadi jika ada mobil yang mogok di tengah jalan atau mengalami kecelakaan. Seperti peristiwa kemarin, Selasa (20/9). Sekitar pukul 08.30, sebuah mobil box bernomor polisi B 9606 TY menabrak belakang truk kontainer hingga rusak berat. Suhara, supir mobil sampai harus di tolong warga lantaran terjepit dibelakang kemudi. Imbasnya, kurang dari lima menit pasca kejadian, kemacetan panjang langsung mengular sampai ke wilayah Kecamatan Sukra. Beruntung, berkat kesigapan petugas Satlantas Polres Indramayu dan Polsek Patrol, kemacetan tak lama. Itu setelah mobil box berwarna biru itu ditarik derek keluar jalur. “Situasinya lagi pas tersendat. Kemungkinan sopirnya ngantuk. Jadi pas mobil di depan berhenti, dia gak ngerem. Nubruk deh,” duga Wawan, salah seorang warga. Kejadian serupa, ungkap dia, kerap terjadi. Sampai-sampai polisi terpaksa memberlakukan contra flow supaya arus lalu lintas tetap lancar. “Kalau sudah macet begini, orang-orang pada stres terjebak macet,” sambung dia. Warga Kecamatan Patrol ini menyayangkan pelaksana proyek yang tidak segera menyelesaikan perbaikan jalan yang sudah berlangsung sejak bulan Juli itu. Tokoh pemuda setempat, Herry menyatakan, molornya perbaikan jalan ikut menggangu aktivitas pelajar saat akan berangkat bersekolah. Serupa pula dirasakan para karyawan ketika akan bekerja. “Pasien maupun pegawai yang mau ke Rumah Sakit kesulitan nyeberang, harus mutar dulu Dia memperkirakan pembetonan jalan bakalan lama selesai. Sebab dari pantauannya, pengecoran baru tuntas untuk lajur sebelah selatan dan bisa digunakan untuk lintasan kendaraan dari arah Jakarta menuju Cirebon. Sedangkan lajur di sebelah utara hanya sebagian yang tuntas yakni dari depan kawasan terminal Patrol saja, itupun baru beberapa ratus meter. Sebagian ruas jalan lainnya sama sekali belum dirangkai konstruksi. Sementara pada sisi yang belum dicor, besi beton tampak menjulur keluar, sehingga bisa mengancam keselamatan pengendara yang tidak hati-hati. (kho)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: