Aher: Hentikan Perusakan Hutan!

Aher: Hentikan Perusakan Hutan!

GUBERNUR Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan banjir bandang yang terjadi di Garut akibat kerusakan hutan. Hal ini menyebabkan berkurangnya serapan air di hulu dan berdampak di kawasan hilir. Menyikapi permasalahan tersebut, gubernur yang akrab disapa Aher itu mengatakan pihaknya akan melakukan pencegahan dengan penghijauan. “Saya minta warga di sekitar lokasi tersebut untuk menghentikan perusakan hutan,” tegas Aher, kemarin (21/9). Aher mengungkapkan, pemprov sudah menurunkan tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar dan Badan SAR Nasional (Basarnas) untuk melakukan penanganan, terutama mendirikan posko untuk pengungsi dan memberikan bantuan. Sementara itu, Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa meminta agar Pemkab Garut dan Sumedang segera mengurus pencairan dana tanggap bencana ke Pemprov Jabar. Menurutnya, proses pencairan dana bencana dijanjikan cepat jika pihak pemda sudah menetapkan status tanggap darurat. Berdasarkan laporan Biro Keuangan Pemprov Jabar, dana tanggap darurat yang ada di kas pemprov mencapai Rp10 miliar. Jika kebutuhan lebih besar, pihaknya akan segera berkoordinasi untuk mencari anggaran dari sumber atau pos lain. ”Agar makin cepat, proses pengiriman surat pengajuan pencairan akan langsung diantar oleh kurir, tidak melalui pos,” ungkapnya. GELAP GULITA Warga Garut juga terpaksa harus menghadapi malam tanpa penerangan. Sebab, banjir bandang tersebut juga menyebabkan padamnya listrik yang dipasok dari enam gardu. Air juga merobohkan 4 tiang tegangan menengah (TM), 25 tiang tegangan rendah (TR). “Total ada 1.467 pelanggan yang terganggu. Dan kwh yang sudah diketahui rusak ada sebanyak 40 unit,” kata Suargina, Deputi Manajer Komunikasi dan Bina Lingkungan PT PLN Distribusi Jawa Barat-Banten (DJB), kemarin. “Total material masih kami hitung. Kami juga mengoptimalkan tim di daerah untuk membantu warga,” tambahnya. Sementara itu, warga di Sumedang lebih beruntung. Sebab, listrik tidak terganggu karena tidak ada laporan gardu yang terkena longsor. ”Hanya satu tiang listrik patah,” kata Suargina. Dia mengatakan, dari sembilan gardu (1 gardu 100 kVA bisa menerangi 271 pelanggan, red) yang ada di Sumedang hanya satu yang sedang diperbaiki. Itu pun masih menunggu persetujuan dari pihak kepolisian dengan alasan keamanan.  (dn/eri/bay/rie)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: