Suer Deh, Saya Tidak Punya Calon di Ansor

Suer Deh, Saya Tidak Punya Calon di Ansor

SUMBER - Bupati Cirebon Drs H Sunjaya Purwadisastra MM MSi membantah melakukan intervensi dalam proses konferensi cabang PC GP Ansor Kabupaten Cirebon. Sebab, dirinya tidak memantau perkembangan Ansor. Kepada Radar, Sunjaya mengaku tidak mengetahui siapa saja calon yang akan maju dalam konfercab PC GP Ansor yang akan dihelat pada 24 September mendatang. Kendati demikian, siapapun yang jadi ketua PC PG Ansor Kabupaten Cirebon, dapat bersinergi dengan pemerintah daerah. \"Saya tidak mengerti kenapa saya dibawa-bawa pada konfercab Ansor. Meskipun saya orang NU, tapi tidak pernah melakukan intervensi. Karena koridornya berbeda saya di pemerintahan, sedangkan Ansor di luar pemerintahan,\" jelas Sunjaya kepada Radar, saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (21/9). Sunjaya juga membantah mempunyai kedekatan dengan salah satu calon untuk kepentingan Pilbup 2018 mendatang. Yang ada di dalam benaknya adalah bagaimana wilayah Kabupaten Cirebon bisa lebih maju. \"Memang saya kenal dengan Ujang Bustomi. Tapi jangan disalahartikan. Karena saya dekat dengan siapapun. Meskipun Ujang dulunya orang Heviana saat Pilkada 2013 lalu, tapi itukan tidak ada hubungannya dengan Ansor. Buktinya apa pernah UB datang ke pendopo menghadap saya. Silakan tanya ajudan saya, tidak pernah,\" tegasnya. Sunjaya menyampaikan, siapapun calon yang akan bertarung pada konfercab nanti akan didukung. Sebab, pada prinsipnya mereka yang mencalonkan diri sebagai ketua GP Ansor adalah warga Kabupaten Cirebon. \"Semuanya saya dukung, saya tidak punya calon di Ansor jadi ya siapapun saya support,\" imbuhnya. Sementara itu, beredar video Ujang Bustomi bersumpah di atas Alquran bahwa tidak ada campur tangan partai politik (PDIP) dan Bupati Cirebon Sunjaya Purwadisastra. \"Tidak ada kepentingan politik apapun, semuanya dari saya sendiri. Jika ada yang mengatakan bahwa di belakang saya ada PDIP dan bupati itu akan kualat,\" kata Ujang dalam video berdurasi dua menit itu. Dalam video tersebut juga, Ujang berjanji tidak akan membawa-bawa Ansor pada partai politik. Bahkan ia juga berjanji tidak akan memperjualbelikan Ansor. \"Kalau saya nanti memperjualbelikan Ansor, saya akan kualat,\" tandasnya. Di lain pihak, kepada Radar, Ujang membeberkan sinyalemen bahwa ada sejumlah anggota DPRD Kabupaten Cirebon dan pengurus partai politik tertentu yang turun langsung untuk mengintervensi, serta menggiring para pemilik suara mendukung salah satu kandidat calon ketua GP Ansor. Ujang mengungkapkan, anggota DPRD dan pengurus salah satu parpol tertentu berebut suara PAC dan Ranting. Bahkan, ada yang member iming-iming. Bahkan, kampanye hitam pun sudah mulai merebak. Terpisah, Ketua PAC GP Ansor Kedawung, Suminta mengatakan, pihaknya pernah didatangi oleh pengurus salah satu parpol untuk diminta mendukung salah satu calon. Oknum tersebut juga menawarkan sejumlah program bantuan agar dirinya mendukung salah satu calon. “saya diiming-imingi nanti akan dapat bantuan dari Kemenpora, terus program lainnya. Asal saya pilih calon tersebut. Saya tolak tawaran tersebut, karena bagi saya persaingan sudah tidak sehat lagi,” bebernya. Ketua PAC Suranenggala, Saeful Hadi juga memberikan pengakuan sama. Selain didatangi orang parpol, sempat didatangi sejumlah preman. “Banyak yang datang, mulai ditawarin uang dan saya juga didatangi preman untuk milih calon tersebut,” tutur Saeful. PAC Plumbon, Wawan pun mengungkapkan hal yang sama. “Saya didatangi anggota dewan dan juga orang partai. Mereka sempat memaksa untuk memilih calon tersebut dengan alasan untuk majukan partai. Tapi menurut saya, ini beda partai dengan GP Ansor,” ujar Wawan. (sam/den)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: