Warga Kertasemaya Butuh Palang Pintu Perlintasan

Warga Kertasemaya Butuh Palang Pintu Perlintasan

KERTASAMAYA- Banyaknya perlintasan kereta api yang tidak memiliki palang pintu di Kecamatan Kertasemaya dikeluhkan warga. Kondisi ini dianggap membahayakan karena perlintasan kereta api mayoritas berada di pemukiman warga dan area padat aktivitas. Misalnya saja perlintasan KA yang ada diperbatasan Desa Kliwed dan Tenajar, Kecamatan Kertasemaya. Meski memang pelintasan KA itu hanya berada di jalan yang tidak bisa dilintasi kendaraan roda empat, namun jalan tersebut adalah jalan sibuk. Banyak pejalan kaki dan pengguna sepeda motor yang melintas jalan tersebut. Apalagi jalan tersebut merupakan akses untuk mempersingkat waktu perjalanan warga Kecamatan Kertasemaya ke Kecamatan Sliyeg ataupun sebaliknya. Ironisnya kondisi perlintasan KA tanpa palang pintu ini sudah berlangsung puluhan tahun. Salah satu warga Tenajar Kidul, Sobari (60) mengaku khawatir dan was-was saat melintasi perlintasan KA tersebut. Meski sudah sering melewati jalan tersebut, namun selalu ada kekhawatiran saat melintasi perlintasan KA tanpa palang pintu itu. “Meskipun ada sirine tanda KA melintas tetap saja harus waspada dan berhenti. Tapi kan kita tidak tahu juga batas aman berhenti iu seberapa jauh,” ujarnya. Setidaknya, kata dia, bila ada palang pintu, warga mengetahui batas aman ketika menunggu kereta api melintas. “Ada saha sih kerikil yang terlempar saat KA melintas itu. Walau hanya kerikil, tapi ya kalau kena badan ya lumayan juga sakitnya,” ujarnya. Senada, warga lainnya, Heni (46) mengaku khawatir bila perlintasan KA tanpa palang pintu itu akan menelan korban. Apalagi perlintasan di perbatasan Desa Kliwed dan Tenajar itu ramai dengan aktivitas anak sekolah. “Kadang kan namanya anak-anak ada juga yang nekad lari. Ini kan mengkhawatirkan dan berbahaya sekali. Memang ada tanda bunyi sirine, tapi tetap saja palang pintu juga kami butuhkan,” ujarnya. (oni)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: