Mangga Cengkir Khas Gantar Tembus Plaza

Mangga Cengkir Khas Gantar Tembus Plaza

GANTAR – Kabupaten Indramayu dikenal sebagai daerah penghasil buah mangga terbesar di Indonesia. Tapi siapa sangka, setiap buah mangga yang dihasilkan di wilayah di Bumi Wiralodra memiliki kekhasan tersendiri meskipun dari jenis dan varietas yang sama. Seperti mangga cengkir yang dibudidayakan para petani dan warga di Desa Gantar, Kecamatan Gantar. Buah yang dihasilkan dari pohon-pohon yang ditanam di daerah kawasan hutan ini tersohor karena manis, segar, ukurannya besar dan memiliki kadar air cukup banyak. “Mungkin karena faktor tanah dan cara budidayanya,” ungkap Kuwu Gantar, Manan kepada Radar, Kamis (22/9). Kontur maupun kandungan hara tanah di desanya, memang berbeda dibanding daerah pesisir pantura Indramayu. Kesuburan tanahnya relatif lebih baik untuk tanaman pohon buah. Demikian pula cara budidayanya. Petani di Desa Gantar melakukan pemupukan, perawatan dan pemberian nutrisi dengan sungguh-sungguh karena menjadikannya sebagai salah usaha pertanian yang menopang kesejahteraan keluarga. Beda dengan pohon mangga di wilayah pesisir yang mayoritas tumbuh secara alami. Alhasil, selain memiliki ciri khas tersendiri, produksinya juga melimpah. Mangga cengkir khas Gantar inipun telah menembus pasar nasional. “Hasil panen mangga dari sini dikirim ke Pasar Kramat Jati. Di sana peminatnya banyak, maunya mangga cengkir dari Gantar,” kata Kuwu Manan. Lantaran kelebihannya pula, Mangga Cengkir Gantar sering dipasok ke sejumlah distributor dan pasar modern seperti supermarket, mall dan plaza. Saat ini harganya berkisar Rp15-17 ribu per kilogram. Namun, harga tersebut bisa sewaktu-waktu berubah, tergantung harga di pasaran. \"Setiap kirim minimal 1,5 ton ke Jakarta. Permintaan luar daerah akan mangga cengkir ini sangat tinggi. Harganya fluktuatif. Jadi bisa naik, bisa turun kapan saja. Tergantung musim dan panennya,\" tandas dia. (kho)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: