Begini Cara Membuat Kopi Seduh yang tidak Bikin Kembung

Begini Cara Membuat Kopi Seduh yang tidak Bikin Kembung

KUNINGAN - Anda pecinta kopi, namun kerap merasakan perut kembung setelah minumnya? Mungkin ada yang salah dalam cara penyajiannya.   Seorang barista atau pakar kopi seduh asal Kuningan Jeje berbagi trik untuk mengatasinya. Ternyata caranya cukup mudah.   \"Caranya, masukkan satu sendok bubuk kopi atau sesuai selera ke dalam gelas. Kemudian tuangkan air panas sedikit saja cukup sampai kopi terendam seluruhnya kemudian diamkan selama 30 detik. Setelah itu baru tuang kembali air panas seperti biasa sesuai selera,\" kata Jeje dalam acara workshop Simfoni Kopi Indonesia di Taman Sari Paseban Cigugur, Kamis (22/9).   Trik tersebut, kata Jeje, sebagai salah satu cara untuk membuang gas karbon yang terkandung dalam kopi yang tersisa dari hasil penyangraian. Perendaman pertama, kata dia, membuat kopi menjadi mengembang dan membuat gas karbon tadi keluar.   \"Gas karbon tersebut yang membuat perut terasa kembung. Setelah melalui proses tadi, membuat kopi akan terbebas dari gas karbon sehingga kita bisa menikmati kopi tanpa harus mengalami rasa kembung sesudah meminumnya,\" ujar Jeje.   Trik cara menyeduh kopi yang dipaparkan Jeje tersebut menjadi salah satu pembahasan menarik dalam acara workshop Simfoni Kopi Indonesia yang diselenggarakan dalam rangka mengisi rangkaian kegiatan Seren Taun masyarakat Adat Cigugur. Selain membahas tentang tips dan trik membuat kopi nikmat, hadir pula petani kopi dari Desa Cibeureum, Kecamatan Cilimus, bernama Komala berbagi pengalaman sukses menanam kopi.   \"Simfoni Kopi Indonesia masih akan digelar hingga dua hari ke depan. Masih ada workshop dan sharing farmer dengan petani kopi sukses lain dari Temanggung. Puncaknya pada hari Sabtu, ada acara cupping yang akan menghadirkan kopi-kopi racikan dari beberapa barista terkenal di Indonesia dan juga seorang pakar kopi dari Perancis,\" kata Ketua panitia Simfoni Kopi Indonesia Yudi.   Kegiatan tersebut, kata Yudi, merupakan yang pertama digelar di Kuningan bertujuan untuk menyatukan para pegiat kopi mulai dari petani, penjual, peracik hingga penikmat kopi. Dan yang terpenting, katanya, adalah menjadikan kopi asal Indonesia semakin mendunia dan tercapai kesejahteraan bagi para petaninya. (taufik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: