Peringatan Satpol PP Tidak Digubris, Warga Desak Kafe Mini di Bandorasa Tutup Saja

Peringatan Satpol PP Tidak Digubris, Warga Desak Kafe Mini di Bandorasa Tutup Saja

KUNINGAN - Peringatan keras petugas Satpol PP dan aparat Desa Bandorasawetan terhadap pemilik kafe mini bernama Kedai Kita di Dusun Manis tampaknya tidak ditanggapi serius. Kafe mini tersebut masih beroperasi hingga dini hari dan banyak dikunjungi para wanita berpakaian seksi sekalipun prosedur perizinan belum ditempuh.   \"Mulai ramai sekitar pukul 20.00 WIB. Pengunjung kafe tersebut biasanya yang sedang menunggu giliran perawatan rambut di salon sebelahnya. Seperti biasa mereka berpakaian mini dan merokok sehingga terlihat risih,\" ujar Ine warga yang rumahnya berada di seberang kafe mini tersebut.   Menurut Ine, aktivitas tersebut yang selama ini mengganggu warga. Sekalipun tidak ada yang mabuk, tapi dengan berkeliarannya wanita berpakaian mini sambil merokok pada malam hari dinilai sangat mengganggu dan memberikan kesan negatif terhadap lingkungannya.   \"Kami tidak pernah mempermasalahkan usaha apa pun di lokasi tersebut selama tidak mengganggu ketentraman warga. Di sini banyak anak kecil, kami khawatir perilaku para pengunjung wanita berpakaian mini memberikan efek buruk pada anak-anak kami,\" kata Ine.   Senada diungkapkan warga lain bernama Yudi yang berharap ada ketegasan dari aparat terkait terhadap keberadaan usaha tersebut. Dia menyayangkan, usaha kafe yang jelas-jelas tidak berizin dan sudah mengganggu ketentraman warga masih dibiarkan beroperasi dan aktivitas yang selama ini dikeluhkan warga masih tetap berjalan.   \"Saya mendengar katanya pemilik usaha tersebut sedang mengurus perizinannya. Dengan demikian, seharusnya mereka tidak boleh beroperasi dulu sampai izinnya keluar,\" kata Yudi.   Seperti diberitakan sebelumnya, keberadaan Kedai Kita di Dusun Manis, Desa Bandorasawetan, dikeluhkan warga karena aktivitasnya yang banyak dikunjungi para PL berpakaian mini sambil merokok yang biasa mangkal di tempat hiburan. Bahkan pernah ada seorang PL yang mabuk dan berteriak-teriak hingga mengganggu sempat diusir warga.   Keluhan warga tersebut sempat ditanggapi petugas Satpol PP Kecamatan Cilimus, namun sayang kedatangan petugas saat kafe mini tersebut masih tutup. Upaya aparat Desa Bandorasawetan mengingatkan pengusaha Kedai Kita yang juga pemilik Kafe Scorpion di Linggasana ini sepertinya juga tidak ditanggapi serius yang dibuktikan dengan masih beroperasinya kafe tersebut hingga menjelang subuh. (taufik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: