Kini Ada 6.000 Warga Garut Jadi Pengungsi

Kini Ada 6.000 Warga Garut Jadi Pengungsi

GARUT- Curah hujan tinggi kemarin (23/9) membuat Desa Mekarjaya, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, kembali diterjang banjir. Curah hujan yang cukup tinggi dan abrasi sungai membuat material lumpur pun kembali naik. Kepala Seksi Kesiapsiagaan Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut Tubagus Agus Sofyan mengatakan hujan yang turun di Kecamatan Cikajang sejak pukul 12.00. Curah hujan yang cukup tinggi dan terjadinya pendangkalan atau abrasi pada sungai Cibarengkok membuat 93 rumah di Desa Mekarjaya terendam. “Ketinggian air pada banjir tersebut mencapai 150 sentimeter dan berlangsung hingga pukul 15.30. Hingga hingga saat ini ada sebagian rumah yang masih terendam,” ungkap Agus kepada Jabar Ekspres (Radar Cirebon Group), kemarin. Dia mengatakan, ada 104 kepala keluarga yang terkena dampak banjir ini. “Mereka mengungsi ke sejumlah tempat yang lebih aman di sekitar lokasi kejadian,” ujar Agus. Banjir yang terjadi di Cikajang tersebut berdampak pada pencarian korban yang dilakukan oleh tim SAR gabungan. Mereka khawatir terjadi banjir bandang susulan. Hingga kemarin, total jumlah korban tewas dalam banjir bandang Garut terdata 30 orang. Semantara 22 orang lainnya masih dinyatakan hilang. KIRIM TAMBAHAN OBAT Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jabar Alma Lucyati mengatakan untuk memenuhi kebutuhan obat-obatan, tim gabungan kesehatan Provinsi Jabar telah diturunkan untuk menangani para korban. Sekaligus melakukan pendataan untuk jumlah kebutuhan obat-obatan tambahan. “Kita akan membantu berikan disinfektan apalagi kalau habis banjir banyak kotoran,” jelas Alma ketika dihubungi kemarin (23/9). Dia mengatakan, pihaknya tengah tengan menginventarisasi alat-alat rumah sakit yang terendam dengan melakukan penataan peralatan medis. Sedangkan untuk obat-obatan, sejauh ini masih mencukupi. ”Hanya saja kebutuhan untuk sanitasi masih dirasakan kurang dan akan segera dipenuhi melalui bantuan dari pusat dan provinsi. Kita akan delivery keperluannya, termasuk kebutuhan obat tambahan seperti nutrisi dan lainnya,” paparnya. Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar Haryadi Wargadibrata mengatakan, saat ini masih terus dilakukan pencarian terhadap korban hilang dengan dilakukan penyisiran di berbagai titik. Menurutnya, sisa-sisa banjir bandang masih terlihat di sejumlah daerah yang terkena bencana, termasuk RSUD dr Slamet Garut. Selain dari BPBD, lanjut dia, tim gabungan dari TNI dan Polri serta relawan terus melakukan pencarian sekaligus membersihkan sisa lumpur. Haryadi menyebutkan, tim evakuasi dan pencarian saat ini diterjukan kurang lebih 1.500 personel gabungan dari berbagai unsur. Sedangkan berdasarkan catatan warga yang belum diketemukan berjumlah 20 orang. “Sesuai standar prosedur kita akan terus melakukan pencarian selama 14 hari. Tapi, bila kondisi memungkinkan kita akan terus melakukan pencarian,” ungkap Haryadi. Sementara itu, data berbeda disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, saat ini jumlah korban meninggal masih tetap sebanyak 27 orang. Sedangkan korban hilang saat ini sudah bekurang dari 22 menjadi hanya 18 orang. Hal tersebut dikarenakan tiga orang yang dilaporkan ditemukan selamat. “Sementara untuk laporan terakhir soal korban mengungsi dari enam kecamatan yakni Garut Kota, Bayongbong, Karangpawitan, Tarogong Kidul, Tarogong Kaler, dan Banyuresmi mencapai 6.019 jiwa. Sedangkan bangunan yang rusak berat mencapai 186 unit,” terangnya. Untuk bencana banjir di Sumedang, Sutopo mengatakan terdapat revisi korban meninggal. Dari hasil pencarian di tempat-tempat terdampak, tim rupanya menemukan tiga korban meninggal. Sementara itu, terdapat dua korban selama yang ditemukan di di Cimareme, Sumedang. “Jumlah korban terdampak sendiri mencapai 800 jiwa. Pihak pemerintah dan unsur-unsur terkait telah mengevakuasi warga terdampak menuju GOR Tadjimalela yang berlokasi di Jalan Prabu Gajah Agung, Sumedang,” ungkapnya. MAYAT TERSERET KE SUMEDANG Sementara itu, warga di kawasan Wado, Kabupaten Sumedang, digegerkan oleh penemuan dua sosok mayat perempuan. Sebelumnya, warga juga menemukan dua mayat di Desa Cisurat, Sumedang, dengan jenis kelamin yang sama. Diduga, dua mayat yang ditemukan di Desa Wado, Blok Buah Ngariung, itu juga mayat korban banjir Garut yang terbawa arus sungai Cimanuk. Mayat tersebut ditemukan warga sekitar pukul 12.00. (igo/yul/yan/rie/bil)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: