Kyai se Jawa Barat Sepakat Jaga Akidah Aswaja

Kyai se Jawa Barat Sepakat Jaga Akidah Aswaja

CIREBON-Ratusan tokoh agama dari perwakilan Pondok Pesantren se-Ciayumajakuning, Tasik dan Ciamis hadir dalam acara Saresehan Kyai di Hotel Verse, Jumat (23/9) lalu. Kegiatan yang berisi dialog Menjaga Aqidah Ummat dalam Bingkai Ahlussunnah Wal Jama\'ah ini berlangsung selama sekitar satu jam lebih. Para kiyai dari berbagai pondok pesantren mengemukaan pandangan terkait fenomena persoalan akidah umat Islam akhir-akhir ini. \"Kita sepakat untuk melindungi generasi juga lembaga pendidikan dari gerakan radikal, memperkuat dakwah di kalangan masyarakat awam dengan bahasa yang mudah dipahami untuk menjaga akidah aswaja, supaya mereka bisa membedakan mana akidah aswaja mana yang bukan. Ini bisa dilakukan melalui khutbah salat Jumat, majelis taklim ataupun melalui media sosial,\" ungkap Dr H Adib Muhammad saat membacakan hasil kesimpulan dan rekomedasi sarasehan kiyai. Dalam kegiatan tersebut, hadir Pengasuh Ponpes Alkhairiyah Habib Miqdad Baharun, Ketua MUI Kota Cirebon Drs KH Sholihin Uzer, dan sejumlah kyai sepuh serta para ustad perwakilan dari ponpes se-Ciayumajakuning. Fenomena masuknya gerakan dan paham radikal memang menjadi babak baru dalam kehidupan beragama di Indonesia. Fenomena ini pun menjadi perhatian serius, agar para umat tidak membesar-besarkan perbedaan. \"Saat ini arus globalisasi sudah tidak terbendung, filter informasi juga sangat sulit untuk disaring. Oleh karena itu, perlu adanya penguatan pendidikan islam terutama pesantren tradisional, sebagai lembaga pendidikan tertua untuk menjaga akidah ahlusunnah wal jamaah, dari paham-paham yang memcah belah umat,\" jelas Adib lagi. Sementara itu, Ketua MUI Kota Cirebon KH Sholihin Uzer berpendapat, jam pelajaran agama di sekolah sangat minim. Sehingga tugas pondok pesantren yang diharapkan mampu menjaga akidah umat. Menurutnya, juga lembaga-lembaga pendidikan juga saat ini rawan disusupi paham-paham radikalisme dan liberalisme. \"Orang islam saat ini masih ketinggalan dalam tiga hal, teknologi, ekonomi dan politik,\" sebutnya. Di sisi lain, Pengasuh Ponpes Alkhairiyah Habib Miqdad Baharu menyebutkan, dalam membentengi akidah umat dengan ahlusunnah waljamaah, pihaknya mengajak semua kalangan bisa bersama-sama dan bersatu. Menurutnya, ada satu kitab yang berjudul Baroatul Asariyin yang memberikan pencerahan di saat umat Islam dihantam oleh fitnah. “Kitab ini menjadi salah satu rekomendasi, sebagai bahan kajian untuk disampaikan kepada umat dalam rangka membentengi akidah ahlu sunnah wal jamaah,” tuturnya. (jml)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: