Sampah Luar Angkasa Jatuh di Pulau Madura

Sampah Luar Angkasa Jatuh di Pulau Madura

JAKARTA- Masyarakat Pulau Gili Raja, Desa Lombang, Kecamatan Giligenting, Sumenep, Pulau Madura, kemarin dihebohkan dengan jatuhnya benda asing dari angkasa. Sempat muncul kabar bahwa sejumlah serpihan yang terlihat gosong itu adalah puing dari pesawat yang terbakar dan meledak di langit. Namun kabar bahwa puing-puing itu adalah sisa pesawat yang terbakar cukup janggal. Sebab sampai sore tidak ada otoritas yang mengklarifikasi adanya lost contact. Seluruh penerbangan yang melewati “pulau garam” itu berjalan normal. Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin mengatakan biasanya jika ada kecelakaan pesawat, kabarnya langsung menyebar dan cepat mendapat konfirmasi dari pihak otoritas terkait. “Dugaan kuat benda itu adalah bagian dari puing-puing sampah luar angkas (aerospace waste, red),” katanya. Thomas lantas langsung mengecek data pergerakan sampah antariksa. Dan ternyata benar. Sepanjang hari kemarin ada dua kali kejadian perlintasan sampah luar angkasa yang melintas di atas wilayah Pulau Madura. Yakni sampah bekas peluncur muatan satelit GPS yang diluncurkan 31 Maret 2003 silam. Kemudian ada juga lintasan sampah luar angkasa bekas roket Falcon 9 yang diluncurkan ke angkasa beberapa bulan lalu. Merujuk dari keterangan masyarakat bahwa puing-puing itu jatuh sekitar pukul 09.30 sampai 10.00, dugaan kuat mengarah pada puing bekas roket Falcon 9 yang diproduksi oleh SpaceX. SpaceX adalah perusahaan transportasi luar angkasa yang didirikan oleh Elon Musk dan berbasis di California, Amerika Serikat. “Dugaan mengarah pada Falcon 9 karena waktu melintasnya sesuai dengan kesaksian warga. Saya sedang mencari data rinci puing Falcon 9 yang jatuh itu,’’ jelasnya. Sementara itu waktu melintasnya sampah angkasa bekas peluncur muatan satelit GPS terjadi pada pukul 06.27. Thomas menjelaskan peluncuran roket Falcon pada 1 September lalu sempat gagal karena terbakar. Namun perusahaan SpaceX sudah berkali-kali meluncurkan roket Falcon 9 sepanjang tahun ini. Atas kejadian ini Thomas meminta supaya puing-puing yang jatuh dari angkasa itu diamankan dahulu. Sampai menunggu kedatangan tim peneliti dari Lapan Jakarta. Penelitian juga untuk memastikan apakah puing bekas roket ini aman dari radiasi atau tidak. Keberadaan sampah luar angkasa memang menjadi kajian serius sejumlah pihak. Baru-baru ini muncul kabar bahwa stasiun luar angkasa Tiangong-1 milik Tiongkok dilaporkan hilang kendali. Diduga telah terjadi kerusakan pada stasiun luar angksa yang berbobot delapan ton itu.  Stasiun luar angksa yang rusak itu jelas membuat sampah luar angkasa semakin banyak. Sejumlah literatur menyebutkan sepanjang 50 tahun terakhir jumlah sampak luar angkasa mencapai 100 juta unit. Mulai dari seukuran kelereng sampai yang super jumbo. Thomas sendiri akhirnya berhasil mendapatkan data detail puing yang jatuh di Madura itu. Dia menuturkan yang jatuh itu adalah tingkat dua dari roket Falcon 9. Roket Falcon 9 itu diluncurkan pada 14 Agustus 2016. Roket ini membawa satelit JCSAT 16. Dia menjelaskan tingkat kedua roket itu berhasil sampai orbit transfer di ketinggian 34 ribu km dari bumi. Thomas menjelaskan roket ini menggunakan bahan bakar cair. Jadi yang terjatuh di Madura itu adalah tabung bahan bakarnya. Tabung bahan bakar roket itu terbuat dari komposit serat karbon. (wan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: